Rabu, 26 Mei 2010

Kegiatan belajar yang kreatif

Sebagai calon pendidik yang profesional seorang pendidik harus bisa memiliki ide-ide yang dapat meningkatkan kreativitas dirinya sendiri dan untuk mahasiswa khususnya. Pendidik harus mempunyai jiwa yang sabar dan mau berkorban demi anak didiknya. Pendidik (guru/dosen) harus mempunyai semangat yang tinggi agar mahasiswa memiliki Sumber Daya Manusia yang tinggi, sehingga Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara maju di Era Globalisasi yang semakin berkembang.
Definisi belajar mengajar yang kreativ
• Meresponi Tantangan
Ada banyak tantangan dalam berbagai kenyataan hidup yang sama besarnya dengan mengajar di kelas. Tantangan ini kemudian diperluas ke dalam konteks pengajaran Kristen. Tujuan penginjilan, pertumbuhan orang Kristen, pelatihan pelayanan, dan perilaku yang serupa dengan Kristus secara terus-menerus membutuhkan pendekatan dan respon yang segar. Suatu respon kreatif terhadap tantangan bisa berupa rencana prosedur yang baru, cara baru untuk menarik minat setiap murid, pengorganisasian masalah yang lebih baik, atau metode pengajaran yang lebih bervariasi.
• Terus Mengembangkan Ide-ide
Kreativitas mungkin didefinisikan sebagai suatu kualitas dimana guru harus mengembangkan ide-ide yang baru dan imajinatif dalam mengajar. Sebenarnya, ide-ide yang diucapkan atau divisualisasikan dalam kegiatan di kelas dapat menjadi sedinamis dan sepenting ide-ide yang dihasilkan oleh para seniman atau musisi. Guru yang memberikan pandangan dan pendekatan baru pada suasana belajar mengajar adalah seorang seniman yang sesungguhnya.
• Kegunaan Imajinasi
Imajinasi biasanya diasosiasikan dengan kegiatan bercerita dalam pendidikan Kristen. Namun, imajinasi yang didedikasikan mendapat tempat di semua aspek pengajaran. Misalnya, guru yang di kelas junior dapat memvisualisasikan singa dalam cerita Daniel atau forum Roma dalam diskusi untuk kelas remaja akan menambah suatu dimensi yang kreatif dalam cara mengajarnya. Dengan melihat tulisan Rasul Paulus kepada jemaat di Filipi pada saat ia dipenjara di Roma, kita mendapat prospektif baru untuk mempelajari kitab tersebut. Berdasarkan fakta-fakta yang alkitabiah, imajinasi memberi daya tarik dan kehidupan dalam pelajaran-pelajaran yang alkitabiah.
Mungkin, ada beberapa orang yang merasa bahwa penggunaan imajinasi tergantung pada kemampuan mereka. Namun, ada dorongan yang kuat pada kemungkinan mengembangkan kekreativitasan imajinasi.
Dr. Ralph J. Hallman menyatakan:
“…kreativitas dapat diajarkan. Kreativitas dapat diajarkan karena proses untuk menjadi kreatif adalah proses mengembangkan seseorang untuk menjadi suatu pribadi. Ini adalah proses yang tidak terikat rantai kebiasaan, rutinitas, dan tekanan. Proses ini adalah proses membentuk lingkungan seseorang, atau secara produktif menghubungkan seseorang dengan orang lain; ini adalah proses mengidentifikasi seseorang dan mendefinisikan keberadaan seseorang itu sendiri. Ini adalah pusat masalah kekreativitasan dan juga pendidikan.”
Penerapan kreativitas
Kreativitas tetap menjadi suatu konsep yang abstrak jika tidak diterapkan dalam prosedur di kelas. Berikut ini saran-saran dari prinsip-prinsip penerapan.
• Kreatif dalam Metode
Kreativitas dalam metode dapat diterapkan dalam berbagai hal namun semuanya itu berarti keanekaragaman. Guru yang kreatif akan membiarkan dirinya menjadi mirip dengan metode pengajarannya. Metode yang digunakannya akan bervariasi. Ia akan menggabungkan metode- metode yang ada. Ia akan mengenalkan cara-cara berkomunikasi yang sebelumnya belum pernah digunakan dan ia akan mencarinya dengan membaca, bertemu dengan orang lain, dan melakukan percobaan agar cara mengajarnya tetap segar dan hidup.
• Kreatif dalam Fasilitas Ruangan
Tampilan fisik ruang kelas memberikan kesempatan untuk berkreativitas. Contohnya, penggunaan lingkaran, setengah lingkaran, kelompok kecil, atau mungkin menyingkirkan seluruh meja dan kursi di beberapa kelompok anak mungkin bisa memberikan suatu sentuhan kreativitas terhadap setting ruang kelas tersebut. Ini mungkin dapat mengubah perilaku anak di dalam kelas pada saat mengikuti pelajaran. Demikian pula dengan penggunaan gambar-gambar, majalah dinding, dan cat-cat yang berwarna segar yang juga memberikan kesempatan berkreasi yang potensial.
• Kreatif dalam Memberikan Tugas
Banyak orang yang akan memperdebatkan tentang keuntungan memberi tugas kepada murid untuk menyiapkan pelajaran melalui beberapa jenis cara belajar di luar sekolah. Namun, ada masalah yang sangat penting tentang bagaimana belajar di luar sekolah itu dapat dimotivasikan dalam pengajaran di gereja. Ada tantangan untuk guru yang kreatif. Ia tidak puas dengan “membaca bab dalam buku”, tetapi ia akan mencoba untuk membangun motivasi dan keinginan dari dalam.
Cara membangun kekreativitasan
Dengan Latihan-latihan yang dapat meningkatkan kekreativitasan guru harus dilakukan secara rutin. Perhatikan beberapa latihan berikut ini:
1. Mengembangkan Program Membaca yang Baik
Seseorang dapat meningkatkan kreativitasnya melalui kosakata dan pola pikir yang dikembangkan dengan membaca yang kreatif. Membaca yang baik melibatkan metode dan isi. Menggarisbawahi, mencatat, dan metode-metode lain untuk mengingat apa yang dibaca mengakibatkan berbagai macam keefektivan dalam membaca. Untuk bacaan yang berisi, pilihlah buku-buku yang memberikan dorongan untuk mengajar, demikian pula dengan terus membaca bahan-bahan Kristen secara berkala.
2. Terapkan Teknik Pemecahan Masalah
Orang yang kreatif mencari cara-cara yang membangun untuk mendekati dan mengatasi masalah. Pendekatan pemecahan masalah yang baik biasanya dengan memfokuskan pada permasalahan, memberikan solusi- solusi, mengevaluasi solusi, memilih solusi yang terbaik, dan melaksanakannya dengan dasar percobaan.
3. Menggunakan Pendekatan “Brainstorming”
Kuantitas sering memberikan dasar bagi kualitas. Sebagai seorang guru, baik sendiri maupun dengan orang lain, daftarlah semua ide-ide yang muncul secara spontan dan tiba-tiba pada suatu subjek khusus, dengan demikian Anda melatih kemampuan mental. Kemudian, karena Anda dapat menyelami sumber dari berbagai macam ide dari pertanyaan yang diberikan, Anda memiliki bidang yang lebih luas untuk dikerjakan daripada hanya mempelajari hal-hal biasa.
4. Lakukan Penilaian yang Berbeda
Menunggu menilai suatu ide sampai ide tersebut menerima masukan menciptakan suasana yang sehat untuk menghasilkan ide-ide lainnya. Guru yang kreatif adalah guru yang mendengarkan ide-ide tanpa menghiraukan pendapat atau reaksi-reaksinya sendiri. Ia tidak pernah menutup pikirannya sendiri dengan dasar bahwa ide-idenya tidak berarti atau tidak berguna. Akhirnya, tentu saja nilai dari ide-ide tersebut harus ditentukan, tetapi mereka terlebih dahulu harus bereaksi yang sewajarnya.
sumber : google, wikipedia, pengembangan kreativitas

Tokoh yang mewakili 4P

• Carl Rogers (1902-1987) tiga kondisi internal dari pribadi yang kreatif, yaitu:
1. Keterbukaan terhadap pengalaman
2. Kemampuan untuk menilai situasi patokan pribadi seseorang (internal locus of evaluation)
3. Kemampuan untuk bereksperimen, untuk “bermain” dengan konsep-konsep.
Apabila seseorang memiliki ketiga ciri ini maka kesehatan psikologis sangat baik. Orang tersebut diatas akan berfungsi sepenuhnya menghasilkan karya-karya kreatif, dan hidup secara kreatif. Ketiga ciri atau kondisi tersebut juga merupakan dorongan dari dalam (internal press) untuk kreasi.
Ide pokok dari teori – teori Rogers yaitu individu memiliki kemampuan dalam diri sendiri untuk mengerti diri, menentukan hidup, dan menangani masalah – masalah psikisnya asalkan konselor menciptakan kondisi yang dapat mempermudah perkembangan individu untuk aktualisasi diri.
Menurut Rogers motivasi orang yang sehat adalah aktualisasi diri. Jadi manusia yang sadar dan rasional tidak lagi dikontrol oleh peristiwa kanak – kanak seperti yang diajukan oleh aliran freudian, misalnya toilet trainning, penyapihan ataupun pengalaman seksual sebelumnya.
Rogers lebih melihat pada masa sekarang, dia berpendapat bahwa masa lampau memang akan mempengaruhi cara bagaimana seseorang memandang masa sekarang yang akan mempengaruhi juga kepribadiannya. Namun ia tetap berfokus pada apa yang terjadi sekarang bukan apa yang terjadi pada waktu itu.
Aktualisasi diri adalah proses menjadi diri sendiri dan mengembangkan sifat-sifat dan potensi -potensi psikologis yang unik. Aktualisasi diri akan dibantu atau dihalangi oleh pengalaman dan oleh belajar khususnya dalam masa kanak – kanak. Aktualisasi diri akan berubah sejalan dengan perkembangan hidup seseorang. Ketika mencapai usia tertentu (adolensi) seseorang akan mengalami pergeseran aktualisasi diri dari fisiologis ke psikologis.
Rogers dikenal juga sebagai seorang fenomenologis, karena ia sangat menekankan pada realitas yang berarti bagi individu. Realitas tiap orang akan berbeda – beda tergantung pada pengalaman – pengalaman perseptualnya. Lapangan pengalaman ini disebut dengan fenomenal field. Rogers menerima istilah self sebagai fakta dari lapangan fenomenal tersebut.
Konsep diri menurut Rogers adalah kesadaran batin yang tetap, mengenai pengalaman yang berhubungan dengan aku dan membedakan aku dari yang bukan aku. Konsep diri ini terbagi menjadi 2 yaitu : konsep diri real dan konsep diri ideal. Untuk menunjukkan apakah kedua konsep diri tersebut sesuai atau tidak, Rogers mengenalkan 2 konsep lagi, yaitu Incongruence dan Congruence. Incongruence adalah ketidakcocokan antara self yang dirasakan dalam pengalaman aktual disertai pertentangan dan kekacauan batin. Sedangkan Congruence berarti situasi di mana pengalaman diri diungkapkan dengan seksama dalam sebuah konsep diri yang utuh, integral, dan sejati.
Setiap manusia memiliki kebutuhan dasar akan kehangatan, penghargaan, penerimaan, pengagungan, dan cinta dari orang lain. Kebutuhan ini disebut need for positive regard, yang terbagi lagi menjadi 2 yaitu conditional positive regard (bersyarat) dan unconditional positive regard (tak bersyarat).
• Aldous Huxley
Manusia memiliki banyak potensi yang selama ini banyak terpendam dan disia-siakan. Pendidikan diharapkan mampu membantu manusia dalam mengembangkan potensi-potensi tersebut, oleh karena itu kurikulum dalam proses pendidikan harus berorientasi pada pengembangan potensi, dan ini melibatkan semua pihak, seperti guru, murid maupun para pemerhati ataupun peneliti dan perencana pendidikan. Huxley (Roberts, 1975) menekankan adanya pendidikan non-verbal yang juga harus diajarkan kepada siswa. Pendidikan non verbal bukan berwujud pelajaran senam, sepak bola, bernyanyi ataupun menari, melainkan hal-hal yang bersifat diluar materi pembelajaran, dengan tujuan menumbuhkan kesadaran seseorang. Proses pendidikan non verbal seyogyanya dimulai sejak usia dini sampai tingkat tinggi. Betapapun, agar seseorang bisa mengetahui makna hidup dalam kehidupan yang nyata, mereka harus membekali dirinya dengan suatu kebijakan hidup, kreativitas dan mewujudkannya dengan langkah-langkah yang bijaksana. Dengan cara ini seseorang Psikologi Humanistik (Ratna Syifa’a Rachmahana) akan mendapatkan kehidupan yang nikmat dan penuh arti. Berbekal pendidikan non verbal, seseorang akan memiliki banyak strategi untuk lebih tenang dalam menapaki hidup karena memiliki kemampuan untuk menghargai setiap pengalaman hidupnya dengan lebih menarik. Akhirnya apabila setiap manusia memiliki kemampuan ini, akan menjadi sumbangan yang berarti bagi kebudayaan dan moral kemanusiaan.

Pendidikan Seks Pada Anak Kebutuhan Khusus

Selama ini terapi yang diberikan pada anak-anak kebutuhan khusus seperti autis, sindrom Asperger dan lainnya sebatas terapi bicara dan okupasi agar si anak bisa berbicara, menulis, belajar dan bersosialisasi. Padahal pendidikan seks juga harus diajarkan pada anak kebutuhan khusus sejak dini.

"Pendidikan seks tidak selalu mengenai hubungan pasangan suami istri, tapi juga mencakup hal-hal lain seperti pemberian pemahaman tentang perkembangan fisik dan hormonal seorang anak serta memahami berbagai batasan sosial yang ada di masyarakat," ujar Dra Dini Oktaufik dari yayasan ISADD (Intervention Service for Autism and Developmental Delay) Indonesia dalam acara Tanya Jawab Seputar Autisme di Financial Hall Graha Niaga, Jakarta, Sabtu (3/4/2010).

Dini menambahkan hasrat seks merupakan suatu hal yang alamiah. Masa puber yang terjadi pada anak berkebutuhan khusus terkadang datang lebih awal dari anak normal, tapi bisa juga datang lebih lama atau mengalami keterlambatan. Dalam hal ini anak akan mengalami perubahan hormonal dan juga perubahan fisik berbeda pada anak laki-laki dan perempuan.

"Pendidikan seks jarang sekali disinggung bila berbicara mengenai autisme, mungkin karena dianggap masih tabu. Padahal pendidikan seks yang baik dapat membantu mempersiapkan si anak menjadi individu dewasa yang mandiri," ujar Gayatri Pamoedji, SE, MHc pendiri dari MPATI (Masyarakat Peduli Autis Indonesia).

Jika pendidikan seks tidak diberikan sejak dini, maka nantinya bisa menjadi masalah baik dari sisi eksternal atau internal si anak, seperti mungkin saja anak jadi memiliki kebiasaan memegang kemaluan sendiri, suka menyentuh bagian privat orang lain, tidak siap menghadapi menstruasi, masturbasi atau mimpi basah yang dapat mempengaruhi emosinya dan juga tidak dapat menjaga kebersihan daerah kemaluannya.

"Karena itu pendidikan seks menjadi sangat penting dan sebaiknya sudah dimulai sejak anak berusia 3 tahun. Tapi tentu saja si anak juga harus diberikan pelatihan mengenai kepatuhan, pengertian mengenai pemahaman perubahan fisik dan hormonal yang terjadi serta mencermati perilaku seks," ujar Dini yang menjadi praktisi terapi perilaku.

Dini menambahkan dalam memberikan pendidikan seks pada anak sebaiknya anak mengenali bagian tubuh dirinya sendiri dan jangan pernah mengeksplor tubuh orang lain. Selain itu, orangtua harus waspada dalam memberikan pemahaman mengenai perubahan fisik yang terjadi. Sedangkan dalam memberikan pemahaman mengenai perubahan hormonal bisa melalui cerita yang mudah dimengerti, karena hormon tidak dapat terlihat secara visual.

"Dalam hal ini orangtua harus dengan sabar mengajarkan anak apa saja yang boleh dan tidak boleh dilihat saat sedang berbicara, anak memahami mana yang termasuk sentukah OK dan mana yang tidak serta anak diajari mengenai social circle, yaitu anak diberitahu siapa saja yang boleh mendapatkan peluk dan cium," ungkapnya.

Orangtua harus memiliki kesadaran bahwa masalah seksual kini semakin eksis, sehingga orangtua jangan hanya terpaku pada mind setting masyarakat mengenai pendidkan formal saja.

Anak dengan kebutuhan khusus juga memerlukan pendidikan mengenai seks, karena tanpa disadari mereka juga akan mengalami hal yang sama dengan anak normal lainnya. Sedangkan pada anak kebutuhan khusus terkadang memiliki kadar emosional yang tidak stabil, sehingga harus diajarkan secara bertahap.

"Pendidikan seks harus dimulai sejak dini, karena jika tidak dilakukan sejak awal maka ada kemungkinan anak akan mendapatkan banyak masalah seperti memiliki kebiasaan suka memegang alat kemaluan sebelum tidur, suka memegang payudara orang lain atau masalah lainnya," tambah Dini.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memberikan pendidikan mengenai seks pada anak kebutuhan khusus yaitu, orangtua lebih berperan dibandingkan dengan terapis, memberikan pendidikan berdasarkan tingkat pemahaman anak dan dengan kata-kata positif, membuat rekayasa suasana sebelum anak diekspos keluar, memiliki peraturan tersendiri, menggunakan kekuatan reward (hadiah) dan bukan kekuatan hukuman.
Sumber : http://health.detik.com/read/2010/04/03/162239/1331267/764/pentingnya-pendidikan-seks-pada-anak-kebutuhan-khusus

Dukungan Tulus untuk Anak Berkebutuhan Khusus

Sam Dawson adalah seorang pria penyandang autisme yang secara mandiri menjalani hidupnya dan bekerja pada sebuah kedai kopi. Menariknya, hidup Sam pun berubah saat memiliki anak. Walaupun memiliki keterbatasan, dia terus berdedikasi menjadi ayah yang baik, yang mampu membesarkan anaknya dengan upaya dan perjuangan keras.

Itulah cerita I am Sam, film keluarga yang dirilis tahun 2001 dan dibintangi Sean Penn, aktor kawakan Amerika. Ceritanya mampu menggambarkan bagaimana seorang penyandang autisme hidup berdampingan dengan masyarakat bahkan mampu bersosialisasi. Anak autisme atau berkebutuhan khusus, bisa mandiri apabila orang-orang di sekitarnya mau menerima dan mendukungnya.

Definisi
Menurut situs Yayasan Autisme Indonesia, autisme bukanlah penyakit, tapi merupakan gangguan perkembangan kompleks yang gejalanya harus sudah muncul sebelum anak berusia 3 tahun. Gangguan neurologi pervasif ini terjadi pada aspek neurobiologis otak dan memengaruhi proses perkembangan anak. Akibatnya, anak tidak dapat otomatis belajar berinteraksi dan berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya, sehingga dia seolah-olah hidup dalam dunianya sendiri.
Dari tahun ke tahun, jumlah anak penyandang autisme terus bertambah di dunia. Tidak pandangan suku, ras, etnis, kelompok masyarakat, dan perbedaan fisik, autisme bisa terjadi pada siapa pun. Seperti informasi dari situs Autismworld, diperkirakan setiap hari ada 50 anak yang terdiagnosa autisme. Penyandangnya lebih banyak laki-laki dibanding anak perempuan dengan perbandingan 4:1.

Deteksi Autisme
Observasi perilaku bisa mulai dilakukan saat anak-anak masih berusia dini di bawah umur tiga tahun atau saat bayi sekalipun. Biasanya, para orangtua mulai merasakan ada kejanggalan dibandingkan anak-anak seumurnya. Danny Tania, Program Manager & Acting Principal Linguistic Council, memaparkan bahwa untuk membantu mendeteksi anak mengalami autisme atau tidak, bisa dilihat dari sensory processing disorders, baik berupa over sensitive atau under sensitive.
Anak-anak penyandang autisme umumnya mengalami suatu hambatan dan kerusakan fungsi bagaimana mereka memroses panca indera dari lingkungan sekitar. Akibatnya, anak penyandang autisme cenderung bersikap aneh, misalnya menarik diri, cuek, marah-marah, atau impulsif.

Langkah Tepat
Oleh karena itu, kemampuan orangtua dalam mendeteksi dini akan memberikan pengaruh yang amat bermakna bagi masa depan anak penyandang autisme. Pasalnya, tanggung jawab terbesar dan ikatan emosional dalam membesarkan anak ada di tangan mereka.
Di sinilah, orangtua memerlukan observasi akurat dan perlu melibatkan para pakar di masing-masing bidangnya. Danny menyarankan ada tiga jenis pakar yang sudah berpengalaman dalam menangani anak berkebutuhan khusus seperti autisme, yakni psikolog klinik dengan spesialisasi tumbuh kembang anak, pediatric neurologist dan terapis okupasi.
Orangtua dapat berperan sebagai asisten guru atau asisten sang psikolog. Bahkan saat pembuatan Individualize Education Plan (IEP), mereka bisa memberikan informasi penting untuk anaknya dalam tahap usia tertentu.
Untuk membantu mengasah kemampuan orangtua, mereka dapat mengikuti program pelatihan dan pendidikan kebutuhan khusus yang tersedia di Linguistic Council. Di lembaga ini, tidak hanya para orangtua, tapi guru dan pemerhati bisa mendapatkan keterampilan khusus dan pemahaman yang tepat tentang bagaimana mendeteksi, mengajar, serta membantu anak-anak berkebutuhan khusus. Contohnya autisme, disleksia, ADD/ADHD, dipraksia, atau anak-anak dengan learning difficulties.
Sumber:http://female.kompas.com/read/xml/2010/04/07/09511175/Dukungan.Tulus.bagi.Anak.Berkebutuhan.Khusus

Dampingi Anak Berkebutuhan Khusus

Perhatian khusus untuk membesarkan anak berkebutuhan khusus. Bila dibimbing secara maksimal, mereka bisa tumbuh seperti anak normal lainnya.

Jumlah anak berkebutuhan khusus di Indonesia terus meningkat jumlahnya. Pada Hari Autis Sedunia yang jatuh pada 8 April lalu diketahui bahwa prevalensi anak berkebutuhan khusus saat ini mencapai 10 anak dari 100 anak. Berdasarkan data ini menunjukkan 10 persen populasi anak-anak adalah anak berkebutuhan khusus dan mereka harus mendapatkan pelayanan khusus.

Anak yang dikategorikan sebagai anak berkebutuhan khusus adalah anak-anak yang mengalami keterbelakangan mental, ketidakmampuan belajar atau gangguan atensi, gangguan emosional atau perilaku, hambatan fisik, komunikasi, autisme, traumatic brain injury, hambatan pendengaran, hambatan penglihatan, dan anak-anak yang memiliki bakat khusus.

"Mereka secara fisik, psikologis, kognitif atau sosial terhambat dalam mencapai aktualisasi potensinya secara maksimal," ucap Dra Psi Heryanti Satyadi MSi saat acara seminar bertema "Mengatasi Anak Berkebutuhan Khusus/Special Needs" yang diselenggarakan KiddyCuts.

Psikolog yang berpraktik di Jalan Paku Buwono VI Nomor 84 Kebayoran Baru ini juga mengatakan, eningkatnya populasi anak berkebutuhan khusus ini salah satunya karena perubahan gaya hidup. "Banyak penyebab meningkatnya angka populasi ini. ang pertama adalah karena semakin banyaknya orang yang peduli terhadap anak berkebutuhan khusus dan adanya perubahan gaya hidup yang memang berbeda pada zaman dulu," ujarnya psikolog dari I Love My Psychologist ini.

Di zaman sekarang ini, banyak orang tua yang hanya memiliki sedikit waktu untuk keluarga. Hal tersebut juga berdampak pada anak-anak yang menjadi kurang perhatian, terutama pada anakanak yang berkebutuhan khusus. "Anak berkebutuhan khusus merupakan anak yang memang secara signifikan berbeda dalam beberapa dimensi yang penting dari fungsi kemanusiaannya," papar psikolog yang berpraktik di Kawasan Kelapa Gading ini.

Penyebab seorang anak mengalami keterbelakangan mental ini disebabkan beberapa hal. Antara lain dari dalam dan dari luar. Jika dari dalam adalah karena faktor keturunan.

Sedangkan dari luar memiliki banyak penyebab. Penyebab dari luar ada beberapa faktor. Satu di antaranya karena maternal malanutritisi (malanutrisi pada ibu). Ini biasanya terjadi pada ibu hamil yang tidak menjaga pola makan yang sehat, keracunan atau efek substansi.

Hal tersebut bisa memicu kerusakan pada plasma inti, kerusakan pada otak waktu kelahiran, gangguan pada otak. Misalnya tumor otak, bisa juga karena gangguan fisiologis seperti down syndrome.

"Penyebab dari luar juga bisa. Misalnya karena pengaruh lingkungan dan kebudayaan. Biasanya ini terjadi pada anak yang dibesarkan di lingkungan yang buruk. Kasus abusif, penolakan atau kurang stimulasi yang ekstrem dapat berakibat pada keterbelakangan mental," katanya.

Pada umumnya, anak-anak yang berkebutuhan khusus dan sebagian anak normal mengembangkan suatu bentuk perilaku yang perlu perhatian dan penanganan secara khusus dan hati-hati.

Perilaku tersebut bisa saja terjadi karena anak merasa frustrasi tidak dapat mengekspresikan dirinya dengan kata-kata yang komunikatif agar dipahami orang lain. Akhirnya amarahnya meledak dan mengamuk.

"Banyak anak berkebutuhan khusus mengalami masalah serius dalam pengendalian perilaku dan memerlukan bantuan untuk mengendalikan ledakan-ledakan perilaku agresif, yang tidak relevan dengan situasi sosial sehari-hari," papar ibu dua anak ini.

Dokter ahli kejiwaan Dr Ika Widyawati SpKJ (K) mengatakan, anak yang perlu penanganan khusus tidak harus belajar di sekolah khusus. Mereka bisa saja disekolahkan di sekolah umum bersama anak normal lainnya.

"Jika anak disekolahkan di sekolah umum, itu adalah langkah yang tepat dilakukan orang tua asalkan mereka bisa mengikuti pelajarannya," ujar Kepala Divisi Psikiatri Anak Departemen Psikiatri FKUI/RSCM tersebut.
Sumber : http://www.autis.info/index.php/artikel-makalah/artikel/165-dampingi-anak-berkebutuhan-khusus

Contoh Kasus Special Needs

Mengenali kondisi anak sejak dini sangatlah penting. Sebab, bukan mustahil si buah hati memerlukan penanganan khusus karena mengalamai kesulitan belajar secara spesifik. Padahal ia bukanlah anak yang bodoh.

Matahari memancarkan sinarnya dengan terik. Namun sekumpulan anak-anak tanggung berusia 7-12 tahun tidak peduli dengan sengatan sang surya. Mereka bahkan berlari-larian di halaman sekolah dasar Pantara, Senopati, Jakarta Selatan.

Lonceng sekolah tanda istirahat memang belum lama dibunyikan. Tampak seorang anak laki-laki berkacamata sedang mengejar temannya yang berlari-lari membawa sebuah bola. Di sudut lainnya tiga anak perempuan sedang duduk-duduk dan mengobrol di bawah sebatang pohon rindang.

Sepintas tidak ada yang perlu dipertanyakan dengan segala tingkah polah mereka. Namun, di balik semua itu, ternyata mereka merupakan anak-anak yang mengalami kesulitan belajar spesifik (learning difficulties/LD). Bahkan, sering disebut sebagai anak yang memiliki gaya belajar berbeda.

Venty, 38, merupakan salah sato orang tua yang memiliki anak dengan kesulitan belajar spesifik. Menurut ibu rumah tangga ini, ia menyadari anak keduanya, Michael, 8, mengalami kesulitan belajar saat bocah laki-laki ini masuk SD. Awalnya Michael mengalami kesulitan belajar dan selalu tertinggal dibanding teman-temannya.

„Michael juga selalu mengeluh kepada saya karena sulit mencerna pelajaran yang diterimanya,“ ujar Venty kepada Media Indonesia, Selasa, 2/5. Akibatnya bocah ini menjadi minder dengan kondisinya dan membuat dia enggan pergi ke sekolah.

Ibu dua putra ini menyadari kesulitan Michael. Padahal putranya itu bukan siswa yang memiliki kecerdasan di bawah rata-rata. Setelah berkonsultasi dan melakukan observasi dengan seorang psikolog, ternyata Michael mengalami kesulitan belajar spesifik (LD) yakni sulit berkonsentrasi (ADD/Attention Deficit Disorder).

Akhirnya setelah enam bulan bersekolah di SD biasa, Venty pun memindahkan buah hatinya ini ke SD Pantara, sebuah sekolah yang mengkhususkan dalam pendidikan untuk anak-anak LD. Hanya dalam waktu dua minggu Michael mulai menunjukkan perubahan yang berarti. „Dia menjadi lebih percaya diri dan yakin bahwa sesungguhnya ia juga mampu belajar,“ ungkapnya.

Sistem Belajar

Kemajuan yang diperoleh Michael tak lepas dari sistem belajar yang dilakukan sekolah ini. Di sana para siswa dapat belajar sesuai dengan kesulitan mereka. Menurut Kepala SD Pantara, Deisi A. Gautama, Psi, masih banyak orangtua yang tidak menyadari jika buah hati mereka mengalami LD.

Umumnya, meskipun anak-anak ini mengalami kesulitan belajar, mereka sebetulnya memiliki kecerdasan rata-rata atau bahkan di atas rata-rata.

Sistem belajar yang lebih banyak praktek membuat anak-anak ini sangat menikmati materi yang diajarkan guru mereka. „Setiap kelas maksimal berisi 10 orang murid, dibimbing oleh dua orang guru,“ kata Deisi. Venty mengakui perhatian penuh yang diberikan guru kepada muridnya sangat efektif karena kebutuhan setiap anak berbeda-beda. Akibatnya anak menjadi lebih dihargai. Selain itu Venty mengikutsertakan jagoan ciliknya ini kursus piano dan Kumon. Kini, Michael pun mulai tumbuh menjadi anak yang mandiri dan percaya diri.
sumber : Rubrik BERANDA, Media Indonesia, Minggu, 7 Mei 2006
http://myhealthylife.wordpress.com/2010/04/20/anak-dengan-kebutuhan-khusus/

Tips untuk orang tua Special Needs

Selain gangguan pada komunikasi, interaksi sosial, dan perilaku, seorang anak dengan kebutuhan khusus juga kerap menunjukkan emosi yang tidak wajar, misalnya mengamuk tanpa kendali, tertawa dan menangis tanpa sebab, serta memiliki rasa takut yang tidak beralasan. Anak dengan kebutuhan khusus juga menampilkan gejala gangguan sensoris, seperti mencium-cium atau menggigit suatu benda sebagai cara untuk mengenali benda tersebut. Ia juga tidak suka dan menunjukkan penolakan bila dipeluk atau dielus.
Sebagai orangtua, apa yang Anda lakukan bila anak Anda tergolong berkebutuhan khusus? Berikut ini anjuran yang selalu diberikan kepada orang tua dengan kondisi seperti itu.
• Hargai, cintai, dan belajarlah dari anak Anda. Jangan memaksa anak Anda untuk segera mengatasi kekurangannya. Tidak perlu merasa malu dengan kondisinya, karena autisme bukan sesuatu yang memalukan, bukan penyakit, dan tidak akan menular. Tetapi, yang terutama adalah memastikan bahwa anak Anda dapat merasakan kasih sayang Anda.
• Pelajari mengenai autisme, baik dari buku, seminar, dokter, atau orang lain yang memiliki pengalaman yang sama.
• Pelajari berbagai terapi autisme. Cari tahu terapi yang tepat untuk anak Anda, karena tidak semua terapi cocok untuk semua penderita.
• Carilah bantuan dan nasihat, lalu pilihlah mana yang cocok untuk anak Anda dan Anda sendiri. Misalnya, carilah sekolah yang mau menerima anak Anda dan berkolaborasilah dengan gurunya untuk dapat memenuhi kebutuhan khusus anak Anda.
• Tetap sabar dan bersikap positif karena banyak anak-anak dengan gejala autisme berat ternyata bisa berkembang dengan sangat baik. Pahamilah bahwa Anda sedang menjalani suatu proses yang sangat panjang.
• Bantu anak Anda dalam mengembangkan kemampuan dan minatnya. Bila si anak terlihat berbakat musik, maka Anda harus membantu mengarahkan anak Anda untuk mengembangkan kemampuan seninya.
• Carilah terapis yang terbaik, karena terapis yang tidak tepat hanya akan membuat anak Anda semakin stress.
• Perbaiki diet anak Anda dengan cara mencatat makanan dan perilaku hariannya. Dalam beberapa bulan Anda akan menemukan pola makanan mana yang membuat anak Anda menjadi agresif dan pemarah, karena anak dengan kebutuhan khusus cenderung memiliki alergi pada beberapa jenis makanan. Bila polanya sudah terlihat, maka hilangkan makanan-makanan tersebut dari diet anak Anda. Mengonsumsi suplemen HD Honeybee Pollens bisa dijadikan sebagai pilihan karena autisme berkaitan dengan ketidaknormalan pertumbuhan neuron. HD Honeybee Pollens diformulasikan khusus untuk anak-anak dan bermanfaat membantu perkembangan otak, tubuh sekaligus meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak. Tetap berkonsultasi dengan dokter atau terapis anak Anda karena bisa saja anak Anda memiliki alergi terhadap produk perlebahan.

Hidup Berdampingan dengan Anak Berkebutuhan Khusus

Keterbatasan yang dialami oleh anak-anak dengan kebutuhan khusus sangat bervariasi.
Kebutuhan beberapa anak-anak dapat difokuskan pada gaya belajar mereka yang unik, sementara beberapa orang tua lain mungkin akan lebih melihat pada sisi perhatian yang lebih luas, seperti misalnya anak-anak yang mengalami keterbelakangan mental. Terlepas, apakah anak-anak dengan kebutuhan khusus menuntut lebih banyak daripada anak-anak yang tidak memiliki kelambatan perkembangan ,beberapa orangtua ternyata lebih banyak membenci mereka karena alasan fisik, emosional, mental, atau keterbatasan keuangan, dan mereka merasa tidak mampu memenuhi kebutuhan anak mereka. Dalam kasus yang ekstrem, anak-anak ini sering dijadikan kambing hitam dalam setiap perselisihan yang terjadi di antara orang tua mereka.

Secara umum, anak-anak ini dianggap sebagai penyebab hilangnya kepercayaan diri dan hilangnya kenyamanan sosial mereka.

Hanya sedikit dari orang tua yang merasakan kehadiran anak-anak mereka yang unik ini sebagai hadiah Sang Pencipta yang perlu disyukuri.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sebagian orang tua merasa karier mereka terhambat karena hadirnya anak-anak mereka yang berkebutuhan khusus.

Sesungguhnya kunci utama dari keberhasilan pengelolaan anak-anak dengan kebutuhan khusus justru tergantung pada tiga hal yakni: 1.)kemampuan orang tua untuk menjaga perasaan kebencian mereka terhadap keadaan yang menimpanya dan 2.)kemampuan mereka untuk menerima kondisi yang ada. 3.) kemampuan mereka untuk menerima perasaan tidak nyaman dari keluarga lainnya.

Tiga hal tersebut menjadi fokus utama yang harus lebih dulu dipenuhi sebelum hal-hal yang lain dipersiapkan.

Apabila anda seorang terapis, atau bahkan apabila adalah orang tua yang memiliki anak-anak yang ‘dianugerahi’ ini ,pastikan anda membuat program khusus untuk memenuhi 3 (tiga) kriteria di atas. Perasaan menerima akan menjadi landasan awal penanganan anak-anak ini.
Anak-anak dengan kebutuhan khusus sebenarnya justru dapat memberikan kehidupan orangtua mereka menjadi lebih fokus dan bermakna bila mereka menyikapinya secara positif.. “Sebelum anak saya lahir, saya sering berganti pekerjaan. Aku tidak bertahan dengan apa-apa. Aku selalu marah karena aku tidak dipromosikan. Tapi semenjak aku fokus secara positif bagi anakku yang unik, kini menjadi berbeda keadaannya. Aku justru harus terus bekerja,dan aku merasa membutuhkan asuransi bagi perawatan anakku.” Demikian kata seorang ayah setelah mengikuti program “Stay with the True”.

Mereka yang sudah memiliki kemampuan untuk menerima keadaan dan kemampuan untuk membangun rasa syukur,secara tidak langsung mereka mulai membangun kapasitas pribadi dan intensitas hubungan social kea rah positif.

Berbagai Alternatif Terapi Anak Kebutuhan Khusus

Pertumbuhan anak selalu menjadi perhatian setiap orang tua manapun. Terlebih bila ada orangtua yang memiliki anak dengan kebutuhan khusus (ABK). Adanya hambatan perkembangan dan belajar anak ABK ini tentu memerlukan perhatian ekstra dari orangtua. Terapi menjadi salah satu cara yang penting untuk mendukung kebutuhan perkembangan ABK, tentunya dengan keunikan pribadi yang jelas berbeda dari anak umumnya.
Terapi dapat dilakukan secara dua tahapan, antara lain dilakukan pada tahap intervensi perkembangan anak usia dini atau pra-sekolah lalu tahap kedua adalah terapi edukatif bagi anak usia sekolah. Dimulai dari usia 5 atau 6 tahun. Penerapan terapi bagi ABK dapat orangtua tinjau dari tiga aspek, antaralain aspek medis, aspek psikis dan aspek edukatif yang secara bersama atau tidak bersamaan diberikanatas dasar pemeriksaan intensif dan terpadu dari para terapis.
Terapi medis sendiri adalah terapi penunjang yang dilakukan bukan sebagai upaya penyembuhan. Terapi yang menggunakan obat-obatan sebagai penunjang peningkatan kemampuan ABK baik dalam psikoedukatif atau lainnya.Lalu apa itu terapi psikoedukatif, terapi ini merupakan terapi perkembangan dan belajar bagi ABK yang dapat menumbuh serta mengembangkan potensi anak secara maksimal, didalam keterbatasan anak.
Anda sebagai orangtua dapat mencoba beberapa alternative terapi berikut ini.
1. Terapi psikofarmaka, terapi jenis ini tentu menggunakan obat-obatan seperti neuroleptik, selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), antidepresan trisiklik yang dapat berfungsi memperbaiki perilaku gejala autistic sepertisikap menarik diri dan stereotip serta penurunan agresivitas, hiperaktivitas serta depresi.
2. Terapi biomedis oksigen hiperbarik (HBO), merupakan terapi yang dapat meningkatkan konsentrasi oksigen dalam tubuh ABK, pada terapi ini terjadi pembentukan pembuluh darah baru dan meningkatkan antioksidan. Terapi ini masih sangat mahal dan belum lazim dilakukan di negara kita.
3. Fisioterapi adalah jenis terapi yang dapat meningkatkan kemampuan motorik, baik untuk keseimbangan dan gerak motorik kasar maupun pengingkatan fungsi rasa raba dan keterampilan motorik halus, misalnya saja okupasi terapi, terapi sensori integrasi, snozelen terapi, orthosis terapi, hidroterapi, terapi tomatis, terapi lumba-lumba dan sebagainya.
4. Terapi wicara dilakukan bagi ABK untuk meningkatkan keterampilan bicara serta kemampuan berbahasa, yang termasuk dalam terapi ini antara lain terapi komunikasi, play-date dan sebagainya.
5. Terapi musik (bunyi dan nada) digunakan untuk meningkatkan relaksasi dan perhatian serta pengembangan kemampuan konsentrasi ( kemampuan luhur) anak berkebutuhan khusus.
6. Terapi warna ( gelombang dan cahaya) berguna untuk meningkatkan keseimbangan ( harmonisasi) fungsi fisik, mental dan emosional.
7. Terapi edukatif ata pengelolaan instruksional pembelajaran, bukan pendidikan merupakan terapi untuk menumbuh kembangkan keterampilan belajar atau akademik seperti membaca, menulis dan berhitung.
8. Psikoterapi merupakan sebuah cara untuk meningkatkan kemampuan psikis dasar dan perkembangan, misalnya saja floortime terapi, terapi bermain, terapi perilaku, pengelolaan control diri dan emosional, terapi keluarga.
9. Diet terapi lebih ditekankan pada pengaturan gizi atau nutrisi anak, bentuk terapi ini dilakukan pada anak berkebutuhan khusus untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan dan keseimbangan fungsi hormonal serta efektifitas penyerapan dan penyebaran nutrisi dalam tubuh.
10. Brain gym ( senam otak) untuk meningkatkan keseimbangan fungsi otak kanan dan otak kiri yang dapat dilakukan bagi tubuh maupun keterampilan luhur lainnya.

Permasalahan-Permasalahan Anak-Anak Berkebutuhan Khusus

Proses Pengolahan Ilmu di otak Anak-Anak Berkebutuhan Khusus itu relatif kurang. Pada awal kehidupan Sel-Sel Otak mulanya sedikit, ketika usia 6 tahun, Sel-Sel Otak mulai bertahmbah, hingga akhirnya pada usia 14 tahun dapat berkembang lebih pesat. Anak-Anak Berkebutuhan Khusus hanya tertuju pada 1 pusat perhatian (topik menarik) dalam proses otak.

Yang berinteligensi tinggi akan menghadapi kesulitan dalam pembelajaran normal, suka merasa bosan dan cenderung main-main sendiri. Sedangkan yang inteligensinya rendah akan kesulitan dalam memahami materi pembelajaran dan kerap membutuhkan banyak pengulangan dalam membahas suatu pembelajaran.

Dalam perihal Interaksi Sosial Anak-Anak Berkebutuhan Khusus kurang kontak mata, represif, sulit berinteraksi baik dengan teman-teman maupun para guru, tak bisa berempati, memahami maksud orang lain, interaksi, kesulitan menyampaikan keinginan, takut dan cenderung menghindari orang lain dan sulit memahami isyarat verbal-nonverbal.

Anak-Anak Berkebutuhan Khusus kerap kali kurang tangkas dan keseimbangan dalam perihal Gerak Motorik Kasar (Gross), sedangkan dalam Gerak Motorik Halus (Fine) Anak-Anak Berkebutuhan Khusus kerap kurang terampil dan terkordinir dalam melaksanakan salah satu tugas.

Dalam Gerakan Sensorik, Anak-Anak Berkebutuhan Khusus cenderung Hiporeaktif (cuek) dan Hiperaktif (enggan belajar), fokus hanya pada detail tertentu/sempit/tak menyeluruh, dan mempunyai perhatian yang obsesif. Anak-Anak Berkebutuhan Khusus juga mempunyai minat terbatas, tak patuh, monoton, tantrum, mengganggu, agresif, impulsif, stimulasi diri, takut-cemas, kerap menangis.

Ketika belajar, Anak-Anak Berkebutuhan Khusus kerap melakukan kesalahan sensory memory karena memori mereka hanya pendek sekali jaraknya, mudah lupa, fakta tersimpan tetapi tidak dalam 1 kerangka konteks yang terjadi. Anak-Anak Berkebutuhan Khusus sebenarnya bisa memberi respon terhadap sesuatu dalam pembelajaran, tetapi mereka sulit menghadapi situasi baru.

Sulit meniru aksi orang lain, namun bisa meniru kata-kata tetapi tidak memahami.

Anak-Anak Berkebutuhan Khusus mempunyai keterbatasan kemampuan komunikasi, gangguan bahasa verbal-nonverbal, kesulitan menyampaikan keinginan, dan penggunaan bahasa repetitif (pengulangan).

Anak-Anak Berkebutuhan Khusus mempunyai kelemahan dalam sequencing seperti kesulitan dalam menguruskan aktivitas, bisa mengurutkan tetapi sulit mengembangkan sehingga kurang kreatif, jika urutan aktivitas dirubah Anak-Anak Berkebutuhan Khusus dapat mengalami stress.

Gangguan Executive Function juga terdapat pada Anak-Anak Berkebutuhan Khusus
seperti kesulitan mempertahankan atensi, mudah terdistraksi, tidak bisa menyelesaikan tugas, dan kurang kontrol diri serta sulit bergaul.
sumber : lppariau.weebly.com

Pentingnya Pendidikan juga milik Anak Dengan Special Needs

Sistem pendidikan saat ini belum bisa mengakomodasi anak berbakat khusus atau gifted. Sekolah cenderung menyeragamkan kemampuan anak tanpa melihat potensinya. Padahal, tanpa penanganan yang tepat, potensi besar anak berbakat khusus akan terbengkalai dan kerap menimbulkan masalah.Anggota DPD GKR Hemas mengatakan anak berbakat khusus mempunyai kemampuan dan cara berpikir yang berbeda dari anak pada umumnya. Mereka juga mempunyai kebutuhan besar untuk berpikir dan berekspresi secara bebas.Sekolah yang ada saat ini cenderung tidak melihat keunikan tersebut. Sistem pendidikan juga belum bisa memenuhi kebutuhan anak berbakat khusus untuk berpikir secara bebas. Kelas akselerasi yang semula dimaksudkan untuk mewadahi anak berbakat khusus pun, pada kenyataannya hanya berisi pemadatan materi pelajaran.BerbedaOleh karena itu, tutur Hemas, diperlukan sebuah sekolah khusus untuk mengakomodasi mereka. “Pola pengasuhan dan pendidikan anak berbakat khusus tidak bisa disamakan. Tanpa kebebasan penuh untuk berpikir, mereka akan sulit menggali potensinya,”katanya dalam seminar regional “Merumuskan Media Belajar Bersama untuk Anak Berbakat Khusus (Gifted)” yang diselenggarakan Yayasan Anak Bangsa Mandiri di Aula Dinas Pendidikan Provinsi DI Yogyakarta, Jumat (9/1). Anak berbakat khusus biasanya berintelegensia jauh di atas rata- rata. Beberapa di antara tokoh dunia yang termasuk dalam kategori tersebut, antara lain Albert Einstein dan Thomas Alva Eddison. Akibat cara berpikir yang berbeda tersebut, anak berbakat khusus kerap tampak berulah di sekolahnya. Selain itu, mereka juga kerap dianggap bodoh karena tidak memperlihatkan nilai akademis yang baik. “Pada banyak kasus, anak berbakat khusus ini paling kerap membolos dan melakukan tingkah yang dianggap sebagai kenakalan oleh gurunya,” ujarnya.Kepala Dinas Pendidikan DIY Suwarsih Madya mengatakan, anak berbakat khusus mempunyai hak untuk memperoleh pendidikan yang sesuai dengan keunikannya. Hal ini mengingat hakikat pendidikan adalah mengembangkan potensi sesuai dengan bakatnya. Selama ini, pendidikan justru cenderung mengubah anak sesuai dengan citra yang diinginkan masyarakat, yaitu mempunyai nilai akademis tinggi, penurut, dan pendiam. “Hal ini jelas sulit diterapkan pada anak berbakat khusus karena akan mengubur bakatnya,” ucapnya.
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting. Pendidikan tidak hanya milik orang-orang tertentu. Pendidikan merupakan hak bagi setiap warga negara seperti yang telah dicantumkan pada Undang-Undang. Demikian halnya bagi anak denga special needs, mereka juga perlu diberikan perhatian khusus dalam hal pendidikan.
sumber : adindachaniagotnnr07.blogspot.com

Anak "special needs"

Anak special need" atau anak dengan kebutuhan khusus termasuk anak yang mengalami hambatan dalam perkembangan perilakunya. perilaku anak-anak ini, yang antara lain terdiri dari wicara dan okupasi, tidak berkembang seperti pada anak yang normal. padahal kedua jenis perilaku ini penting untuk komunikasi dan sosialisasi. sehingga apabila hambatan ini tidak diatasi dengan cepat dan tepat, maka proses belajar anak-anak tersebut juga akan terhambat. intelegensi, emosi dan perilaku sosialnya tidak dapat berkembang dengan baik. oleh karena itu sangat penting untuk melakukan deteksi sedini mungkin bagi anak-anak ini.

Saat ini prevalensi anak dengan kelainan hambatan perkembangan perilaku telah mengalami peningkatan yang sangat mengejutkan. di Penysylvania, Amerika Serikat, jumlah anak-anak autisma saja dalam lima tahun terakhir meningkat sebesar 500%, menjadi 40 dari 10.000 kelahiran. belum terhitung anak-anak dengan perilaku lainnya. sejauh ini di indonesia belum pernah dilakukan penelitian untuk hal ini. akan tetapi kita tahu bahwa faktor-faktor penyebab dari hambatan perkembangan perilaku anak lebih tinggi di indonesia dibandingkan dengan amerika serikat, maka dapat diperkirakan bahwa jumlah anak dengan kelainan ini, pasti jauh lebih banyak daripada di amerika serikat. jenis kelainan pada anak-anak dengan kebutuhan khusus ini dapat berupa Autisma Infantil (yang merupakan kelainan terberat), Asperger" Disease, Attention Deficit (Hyperactive) disorder atau AD (H)D, Speech Delay, Dyslexia, Dyspraxia, dsb.
Sumber : http://astiw.blogspot.com/2010/04/anak-special-needs.html

Pendididkan Efektif Anak Special Needs

Sama seperti layaknya anak-anak ‘normal’ lainnya, anak-anak dengan “special needs” juga berhak untuk memperoleh pendidikan. Walaupun mereka memiliki hambatan-hambatan maupun kekurangan-kekurangan, hal ini sebaiknya bukan menjadi alasan untuk tidak memperhatikan kebutuhan belajar mereka.
Sebagian anak dengan gaya belajar, bakat, karakteristik yang unik memerlukan pembelajaran dengan pendekatan individual. Hal ini berlaku pula untuk para anak yang memiliki hambatan dan masalah khusus dalam belajar, termasuk anak-anak yang berkebutuhan khusus.

Berkenaan dengan hal tersebut pemerintah telah menawarkan alternatif solusi berupa pembelajaran individual yang dapat dilakukan di rumah (homeschooling) sesuai dengan Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional no.20 tahun 2003.
Dengan metode homeschooling orangtua berperan sebagai guru dan teman belajar bagi putra-putrinya. Hal ini memungkinkan terciptanya hubungan emosi yang kuat dan kasih sayang selama pembelajaran. Suasana seperti ini merupakan suasana yang amat penting diterapkan dalam mendidik anak-anak berkebutuhan khusus. Suasana tersebut menciptakan perasaan yang sangat nyaman bagi mereka sehingga dapat mempermudah proses pembelajaran.
Para ahli mengatakan bahwa pada rentang usia 0-5 tahun, seorang anak sangat membutuhkan hubungan emosi yang erat dengan keluarga. Dari sinilah kemudian ia membentuk kemampuan-kemampuan sosialnya. Ia belajar mengenai konsep mana yang baik dan buruk. Disebutkan pula bahwa keterlibatan orangtua dalam proses belajar membawa dampak positif terhadap kesuksesan anak sejak ia masih kecil sampai dewasa. Fakta inilah yang kemudian menjelaskan mengapa dalam kasus ABK, pelaksanaan pendidikan di rumah merupakan salah satu pilihan terbaik. Apalagi metode ini juga amat selaras dengan terapi perilaku yang sebaiknya juga dilakukan di rumah.

Metode homeschooling merupakan salah satu metode alternatif untuk mengatasi keterbatasan, kelemahan, dan hambatan emosional yang dimiliki anak-anak berkebutuhan khusus sehingga memungkinkan untuk mencapai hasil belajar yang optimal sesuai potensi yang dimiliki. Metode ini bila dilaksanakan dengan benar dapat memberikan kehangatan dan proteksi dalam pembelajaran terutama bagi anak. Agar metode ini dapat dilaksanakan dengan baik dan anak dapat merasa nyaman dalam belajar, maka beberapa prasyarat yang perlu diperhatikan adalah:
- Kemauan dan tekad yang bulat
- Disiplin belajar-pembelajaran yang dipegang teguh
- Ketersediaan waktu yang cukup
- Keluwesan dalam pendekatan pembelajaran
- Kemampuan orangtua mengelola kegiatan
- Ketersediaan sumber belajar
- Dipenuhinya standar yang ditentukan
- Diselenggarakannya program sosialisasi agar anak-anak tidak terasing dari lingkungan
masyarakat dan teman sebaya
- Dijalinnya kerjasama dengan lembaga pendidikan formal dan nonformal setempat
sesuai dengan prinsip keterbukaan dan multimakna
- Terjalin komunikasi yang baik antar para orangtua
- Tersedianya perangkat penilaian belajar yang inovatif
sumber : pantinugroho.blogspot.com

Sabtu, 15 Mei 2010

Karakteristik Anak Spesial Needs

Karakteristik Anak dengan kebutuhan khusus
Setiap anak dengan kebutuhan khusus memiliki karakteristik (ciri-ciri) tertentu yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Untuk keperluan identifikasi, di bawah ini akan disebutkan ciri-ciri yang menonjol dari masing-masing jenis anak dengan kebutuhan khusus.
1. Tunanetra/anak yang mengalami gangguan penglihatan
1. a. Tidak mampu melihat
2. b. Tidak mampu mengenali orang pada jarak 6 meter
3. Kerusakan nyata pada kedua bola mata,
4. Sering meraba-raba/tersandung waktu berjalan,
5. Mengalami kesulitan mengambil benda kecil di dekatnya,
6. Bagian bola mata yang hitam berwarna keruh/besisik/kering,
7. Peradangan hebat pada kedua bola mata,
8. Mata bergoyang terus.
Nilai standar : 4 (di luar a dan b), maksudnya, jika a dan b terpenuhi, maka tidak perlu menghitung urutan berikutnya.
2. Tunarungu/anak yang mengalami gangguan pendengaran
1. Tidak mampu mendengar,
2. Terlambat perkembangan bahasa
3. Sering menggunakan isyarat dalam berkomunikasi
4. Kurang/tidak tanggap bila diajak bicara
5. Ucapan kata tidak jelas
6. Kualitas suara aneh/monoton,
7. Sering memiringkan kepala dalam usaha mendengar
8. Banyak perhatian terhadap getaran,
9. Keluar cairan ‘nanah’ dari kedua telinga
Nilai Standar : 6 (di luar a), maksudnya jika a terpenuhi, maka berikutnya tidak perlu dihiung.
3. Tunadaksa/anak yang mengalami kelainan angota tubuh/gerakan
1. Anggauta gerak tubuh kaku/lemah/lumpuh,
2. Kesulitan dalam gerakan (tidak sempurna, tidak lentur/tidak terkendali),
3. Terdapat bagian anggauta gerak yang tidak lengkap/tidak sempurna/lebih kecil
dari biasa,
4. Terdapat cacat pada alat gerak,
5. Jari tangan kaku dan tidak dapat menggenggam,
6. Kesulitan pada saat berdiri/berjalan/duduk, dan menunjukkan sikap tubuh tidak
normal
7. Hiperaktif/tidak dapat tenang.
Nilai Standar : 5
4. Anak Berbakat/ memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa
1. Membaca pada usia lebih muda,
2. Membaca lebih cepat dan lebih banyak,
3. Memiliki perbendaharaan kata yang luas,
4. Mempunyai rasa ingin tahu yang kuat,
5. Mempunayi minat yang luas, juga terhadap masalah orang dewasa,
6. Mempunyai inisiatif dan dapat berkeja sendiri,
7. Menunjukkan keaslian (orisinalitas) dalam ungkapan verbal,
8. Memberi jawaban-jawaban yang baik,
9. Dapat memberikan banyak gagasan
10. Luwes dalam berpikir
11. Terbuka terhadap rangsangan-rangsangan dari lingkungan,
12. Mempunyai pengamatan yang tajam,
13. Dapat berkonsentrasi untuk jangka waktu panjang, terutama terhadap tugas atau
bidang yang diminati,
14. Berpikir kritis, juga terhadap diri sendiri,
15. Senang mencoba hal-hal baru,
16. Mempunyai daya abstraksi, konseptualisasi, dan sintesis yang tinggi,
17. Senang terhadap kegiatan intelektual dan pemecahan-pemecahan masalah,
18. Cepat menangkap hubungan sebabakibat,
19. Berperilaku terarah pada tujuan,
20. Mempunyai daya imajinasi yang kuat,
21. Mempunyai banyak kegemaran (hobi),
22. Mempunyai daya ingat yang kuat,
23. Tidak cepat puas dengan prestasinya,
24. Peka (sensitif) serta menggunakan firasat (intuisi),
25. Menginginkan kebebasan dalam gerakan dan tindakan.
Nilai Standar : 18
5. Tunagrahita
1. Penampilan fisik tidak seimbang, misalnya kepala terlalu kecil/ besar,
2. Tidak dapat mengurus diri sendiri sesuai usia,
3. Perkembangan bicara/bahasa terlambat
4. Tidak ada/kurang sekali perhatiannya terhadap lingkungan (pandangan kosong),
5. Koordinasi gerakan kurang (gerakan sering tidak terkendali),
6. Sering keluar ludah (cairan) dari mulut (ngiler)
Nilai Standar : 6
6. Anak Lamban Belajar
1. Rata-rata prestasi belajarnya selalu rendah (kurang dari 6),
2. Dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik sering terlambat dibandingkan teman-teman seusianya,
3. Daya tangkap terhadap pelajaran lambat,
4. Pernah tidak naik kelas.
Nilai Standar : 4
7. Anak yang mengalami kesulitan belajar spesifik
• Anak yang mengalami kesulitan membaca (disleksia)
1. Perkembangan kemampuan membaca terlambat,
2. Kemampuan memahami isi bacaan rendah,
3. Kalau membaca sering banyak kesalahan
Nilai standarnya 3
• Anak yang mengalami kesulitan belajar menulis (disgrafia)
1. Kalau menyalin tulisan sering terlambat selesai,
2. Sering salah menulis huruf b dengan p, p dengan q, v dengan u, 2 dengan 5, 6 dengan 9, dan sebagainya,
3. Hasil tulisannya jelek dan tidak terbaca,
4. Tulisannya banyak salah/terbalik/huruf hilang,
5. Sulit menulis dengan lurus pada kertas tak bergaris.
Nilai standarnya 4.
• Anak yang mengalami kesulitan belajar berhitung (diskalkulia)
1. Sulit membedakan tanda-tanda: +, -, x, :, >, <, =
2. Sulit mengoperasikan hitungan/bilangan,
3. Sering salah membilang dengan urut,
4. Sering salah membedakan angka 9 dengan 6; 17 dengan 71, 2 dengan 5, 3 dengan 8, dan sebagainya,
5. Sulit membedakan bangun-bangun geometri.
Nilai standarnya 4.
8. Anak yang mengalami gangguan komunikasi
1. Sulit menangkap isi pembicaraan orang lain,
2. Tidak lancar dalam berbicaraa/mengemukakan ide,
3. Sering menggunakan isyarat dalam berkomunikasi,
4. Kalau berbicara sering gagap/gugup,
5. Suaranya parau/aneh,
6. Tidak fasih mengucapkan kata-kata tertentu/celat/cadel,
7. Organ bicaranya tidak normal/sumbing.
Nilai standarnya 5.
9. Tunalaras (anak yang mengalami gangguan emosi dan perilaku).
1. Bersikap membangkang,
2. Mudah terangsang emosinya/emosional/mudah marah
3. Sering melakukan tindakan aggresif, merusak, mengganggu
4. Sering bertindak melanggar norma social/norma susila/hukum.
Nilai standarnya 4.

Contoh kasus special needs pada anak autis

Nia (25) tak pernah menduga akan dikaruniai anak autis. Tapi apa daya, ia pun hanya bisa pasrah kepada Tuhan. Hanya usaha yang bisa ia lakukan agar kelak putranya itu bisa hidup layaknya anak normal.
Kevin adalah adalah anak pertama pernikahan Nia dengan Anton Simbolon. Kini usianya beranjak 5 tahun. Kelainan pada bocah lelaki kelahiran Medan, 1 Oktober 2002 ini mulai nampak ketika ia berusia dua tahun. Di usia itu ia belum bisa bicara dengan jelas.
“Sebelumnya ia tampak normal. Responnya pun masih normal. Jika dipanggil misalnya, ia akan menoleh dan melihat siapa yang memanggilnya itu,” kenang Nia perempuan berdarah Sunda itu.
Cara bicara Kevin yang lambat dan tidak jelas sebelumnya dianggap Nia dan keluarga hanyalah masalah keterlambatan pertumbuhan saja. Dan mereka yakin, Kevin pasti bisa berbicara layaknya anak normal seiring dengan pertumbuhan usianya nanti. Dan Kevin pun sempat mengikuti sekolah playgroup dengan sesama anak normal lainnya.
Namun hingga enam bulan kemudian, anggapan itu tenyata keliru. Kevin belum menampakkan perubahan. Bahkan, perilaku Kevin tampak semakin tidak seperti biasanya. Hal inilah yang akhirnya menyadarkan Nia bahwa ia perlu memeriksakan apa sebenarnya yang terjadi pada anaknya itu.
Karena kurangnya informasi tentang kelainan Kevin, Nia kemudian membawa Kevin ke Bandung. Dokter pertama yang ditemuinya adalah dr Dadang Sharief (spesialias anak) yang mengatakan, Kevin mengalami masalah (gangguan) pada pencernaan.
Dugaan-dugaan diagnosa yang belum jelas tentang kelainan yang terjadi pada Kevin sempat membuat Nia bingung. Hingga akhirnya atas rujukan dr Dadang Syarif sendiri, Nia pun bertemu dengan dr Meli Budiman (Ketua Yayasan Autis Indonesia).
Kebetulan waktu itu dr Meli Budiman sedang berkunjung ke Bandung. Dan atas diagnosa sang dokter, Kevin dijelasakan positif mengidap autis. “Dokter langsung tahu setelah memeriksa tingkah laku Kevin,” jelas Nia. Dan menyarankan agar Kevin menjalani terapi rutin.
Sayangnya, Kevin hanya bisa menjalani terapi selama enam bulan karena terkendala masalah biaya. “Terus terang saya akui, sebagai orang tua yang masih muda, waktu itu kami masih belum mapan secara finansial dan pengalaman,” kata Nia.
Maka dengan terpaksa Nia pun kembali ke Medan dengan harapan mendapat dukungan dari orangtua dan keluarga. Namun kenyataan yang terjadi justru sebaliknya. Nia tidak mendapat respon dan dukungan dari mereka, yang bahkan tidak menerima kenyataan yang menimpa Kevin.
Meski demikian, Nia dan suami tidak menyerah. “Saya dan ayah Kevin berusaha berjuang sendiri tanpa ada dukungan dari pihak keluarga dengan usia yang masih muda, dengan keadaan yang belum mapan,” kata Nia.
Dengan keterbatasan itu, Nia pun merawat Kevin sendirian. “Selama satu tahun Kevin kami rawat di rumah, tanpa bimbingan medis,” katanya. Ibu muda ini hanya merawat anaknya dengan mengandalkan buku-buku dan video.
Hingga pada tahun berikutnya, Nia dan suami yang bekerja sebagai pegawai swasta, memutuskan agar Kevin kembali mengikuti terapi dan pendidikan di Yayasan YAKARI, yayasan khusus untuk penanganan bagi anak penderita autis di Kota Medan.
Meski demikian, tak banyak harapan Nia pada Kevin. Harapan yang hampir sama bagi ibu yang juga memiliki anak penderita autis, yang juga terjadi bagi Mama Yudha misalnya; juga orang tua lain yang menghadapi kondisi yang sama.
Harapan yang sangat sederhana sebenarnya. “Bisa mandiri saja sudah cukup,” pinta Nia. Kenyataanya, hingga kini Kevin masih kesulitan untuk makan sendiri, buang air kecil (besar) sendiri. Yang jelas, semuanya masih mengharapkan uluran tangan orang lain, meskipun untuk melakukan hal semudah apapun.

Faktor penyebab special needs

1. Faktor keturunan
Di Swedia, Hallgren (1950) melakukan penelitian dengan objek keluarga dan menemukan rata-rata anggota keluarga tersebut mengalami kesulitan dalam membaca, menulis, dan mengeja. Kesimpulannya, hal tersebut dipengaruhi oleh faktor keturunan. Ahli lainnya, Hermann (1959), mempelajari dan membandingkan anak-anak kembar yang berasal dari satu sel telur. Ia memperoleh kesimpulan bahwa anak kembar dari satu sel itu lebih mempunyai kesamaan dalam hal kesulitan membaca daripada anak kembar dari dua sel telur.
2. Fungsi otak kurang normal
Ada pendapat yang menyatakan bahwa anak yang lamban belajar mengalami masalah pada saraf otaknya. Pendapat ini telah menjadi perdebatan yang cukup sengit. Beberapa peneliti menganggap bahwa terdapat kesamaan ciri pada perilaku anak yang lamban belajar dengan anak yang abnormal. Hanya saja, anak yang lamban belajar memiliki adanya sedikit tanda cedera pada otak. Oleh sebab itu, para ahli tidak terlalu menganggap cedera otak sebagai penyebabnya, kecuali ahli saraf membuktikan masalah ini. Mereka menyebutnya sebagai "disfungsi otak" ketimbang "cedera otak". Sebenarnya, sangatlah sulit untuk memastikan bahwa keadaan itu disebabkan oleh cedera otak.
3. Masalah organisasi berpikir
Anak yang lamban belajar akan mengalami kesulitan dalam menerima penjelasan tentang dunia luas. Mereka tidak mampu berpikir secara normal. Misalnya, anak yang sulit membaca akan sulit pula merasakan atau menyimpulkan apa yang dilihatnya. Para ahli berpendapat bahwa mereka perlu dilatih berulang-ulang, dengan tujuan meningkatkan daya belajarnya.
4. Kekurangan gizi
Berdasarkan penelitian terhadap anak dan binatang, ditarik suatu kesimpulan bahwa ada kaitan yang erat antara kelambanan belajar dengan kekurangan gizi. Walau pendapat tersebut tidak seluruhnya benar, tetapi banyak bukti menyatakan bila pada awal pertumbuhan seorang anak sangat kekurangan gizi, keadaan itu akan memengaruhi perkembangan saraf utamanya, dan tentunya membawa dampak yang kurang baik dalam proses belajar.
5. Faktor lingkungan
Pengaruh lingkungan, gangguan nalar, dan emosi, ketiganya mempunyai ciri khas yang sama, yaitu dapat mengakibatkan kesulitan belajar. Yang dimaksud dengan faktor lingkungan ialah hal-hal yang tidak menguntungkan yang dapat mengganggu perkembangan mental anak, misalnya keluarga, sekolah, masyarakat, dan lain-lain. Gangguan tersebut mungkin berupa kepedihan hati, tekanan keluarga, dan kesalahan dalam menangani anak. Meskipun faktor ini dapat memengaruhi, tetapi bukan merupakan satu-satunya faktor penyebab terjadinya hambatan. Yang pasti, faktor tersebut bisa mengganggu ingatan dan daya konsentrasinya. Dan dari pengalaman dapat dipetik pelajaran bahwa lingkungan yang tidak menguntungkan sedikit banyak bisa memengaruhi kecepatan belajar.

Sekolah yang cocok bagi special needs

Orang mulai berpikir tentang sekolah inklusi,” kata Haidar Bagir, pendiri dan pemilik sekolah inklusi, Lazuardi-GIS (Global Islamic School). Sekadar informasi, GIS merujuk pada sifat sekolah ini yaitu sekolah yang berorentasi global dan berlandaskan Islam tapi terbuka untuk umum, sedangkan nama sekolahnya adalah Lazuardi. “Untuk menghindari kerancuan dengan sekolah-sekolah global lain, kami lebih suka menyebutnya GIS,” jelasnya.
Di Indonesia, ia melanjutkan, sekolah inklusi masih dapat dihitung de-ngan jari. “Dan, sekolah kami salah satunya. Bahkan, boleh dikatakan, Lazuardi-GIS yang paling serius menangani pendidikan anak-anak special need. Misalnya, kami memiliki 25 terapis yang dididik secara khusus. Kami juga memiliki 100 guru alumni berbagai universitas di Indonesia yang mempunyai pengetahuan tentang anak-anak special need. Di luar itu, Lazuardi-GIS juga memiliki pusat te-rapi khusus,” ujarnya.

Sebagai sekolah inklusi, Lazuardi-GIS yang berdiri sejak tahun 2000 di atas lahan seluas hampir 3 ha di kawasan Cinere ini, menempatkan anak-anak “normal” dengan yang special need dalam satu kelas. Khusus untuk anak-anak yang memiliki special need cukup besar, disediakan terapis. Karena itu, di setiap kelas (1 sampai dengan 6) terdapat dua guru dan se-orang terapis, yang bertanggung jawab di bawah kordinasi sang guru untuk memberi perlakuan khusus kepada anak-anak special need, sehingga mereka dapat mengikuti pelajaran dengan baik. “Tentu saja porsi belajar anak-anak special need lebih kecil daripada yang ‘normal’. Bukan membatasi, melainkan kebutuhan akan terapi. Pada waktu-waktu tertentu, bila perlu, anak-anak itu akan ‘ditarik’ dari kelas reguler dan dibawa ke Ruang Pelangi yaitu ruang kelas untuk terapi wicara dan terapi-terapi lain. Kalau masih diperlukan lagi, di luar jam sekolah, mereka diki-rim ke pusat Sekolah Lazuarditerapi khusus. Karena itu, dalam satu kelas hanya ditempatkan dua anak special need,” katanya. Namun, ia melanjutkan, tidak lagi menjadi special need setelah menjalani pendidikan di sekolah inklusi, jarang terjadi. Sebab, tujuannya yaitu menjadikan mereka bisa hidup mandiri, bergaul, dan diterima masyarakat. “Untuk yang semacam itu, Insya Allah bisa kami lakukan. Yang jelas, orang tua mereka mengakui bahwa kemampuan buah hati mereka meningkat sa-ngat pesat,” ucapnya.

Kasus special Needs di Sekolah

special need beraneka macam dan memiliki tingkatan dari ringan hingga berat. “Jadi, tergantung pada itulah apakah nantinya mereka mampu atau tidak mampu melanjutkan ke SMP biasa usai lulus dari SD sekolah inklusi. Beberapa contoh kasus menunjukkan bahwa semakin mereka dewasa, mereka hampir tidak lagi memiliki handicap untuk bersekolah seperti anak-anak ‘normal’. Tapi, itu bila mereka terus-menerus menda-patkan terapi intensif baik di dalam maupun di luar sekolah. Jadi, semuanya tergantung pada banyak faktor, apakah mereka dapat langsung dilepas dan menjadi mandiri sepenuhnya atau mempunyai tingkat kemandirian tertentu dan masih memerlukan bantuan,” imbuhnya.

Tujuan Identifikasi terhadap Anak Special Needs

Tujuan Identifikasi

Secara umum tujuan identifikasi adalah untuk menghimpun informasi apakah seorang anak mengalami kelainan/penyimpangan (phisik, intelektual, social, emosional, dan/atau sensoris neurologis) dalam pertumbuhan/perkembangannya dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya (anak-anak normal), yang hasilnya akan dijadikan dasar untuk penyusunan program pembelajaran sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.

Dalam rangka pendidikan inklusi, kegiatan identifikasi anak dengan kebutuhan khusus dilakukan untuk lima keperluan, yaitu:
(1) penjaringan (screening),
(2) pengalihtanganan (referal),
(3) klasifikasi,
(4) perencanaan pembelajaran, dan
(5) pemantauan kemajuan belajar.

1. Penjaringan (screening)

Penjaringan dilakukan terhadap semua anak di kelas dengan Alat Identifikasi Anak Berkebutuhan Khusus (AI AKB) terlampir.
Pada tahap ini identifiksi berfungsi menandai anak-anak mana yang menunjukkan gejala-gejala tertentu, kemudian menyimpulkan anak-anak mana yang mengalami kelainan/penyimpangan tertentu, sehingga tergolong anak dengan kebutuhan khusus.
Dengan AI ALB guru, orang tua, maupun tenaga professional terkait, dapat melakukan kegiatan ini secara baik dan hasilnya dapat digunakan untuk bahan penanganan lebih lanjut.

2. Pengalihtanganan (referral)

Berdasarkan gejala-gejala yang ditemukan pada tahap penjaringan, selanjutnya anak-anak dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok. Pertama, ada anak yang tidak perlu dirujuk ke ahli lain (tenaga profesional) dan dapat langsung ditangani sendiri oleh guru dalam bentuk layanan pembelajaran yang sesuai.

Kedua, ada anak yang perlu dirujuk ke ahli lain terlebih dulu (referal) seperti psikolog, dokter, orthopedagog (ahli PLB), dan/atau therapis, baru kemudian ditangani oleh guru.

Proses perujukan anak oleh guru ke tenaga professional lain untuk membantu mengatasi masalah anak yang bersangkutan disebut proses pengalihtanganan (referral). Jika tenaga professional tersebut tidak tersedia dapat dimintakan bantuan ke tenaga lain yang ada seperti Guru Pembimbing Khusus (Guru PLB) atau Konselor.

3. Klasifikasi

Pada tahap klasifikasi, kegiatan identifikasi bertujuan untuk menentukan apakah anak yang telah dirujuk ke tenaga professional benar-benar memerlukan penanganan lebih lanjut atau langsung dapat diberi pelayanan pendidikan khusus.Apabila berdasar pemeriksaan tenaga professional ditemukan masalah yang perlu penanganan lebih lanjut (misalnya pengobatan, therapy, latihan-latihan khusus, dan sebagainya) maka guru tinggal mengkomunikasikan kepada orang tua siswa yang bersangkutan. Jadi guru tidak mengobati dan/atau memberi therapy, melainkan sekedar meneruskan kepada orang tua tentang kondisi anak yang bersangkutan. Guru hanya akan membantu siswa dalam hal pemberian pelayanan pendidikan sesuai dengan kondisi anak. Apabila tidak ditemukan tanda-tanda yang cukup kuat bahwa anak yang bersangkutan memerlukan penanganan lebih lanjut, maka anak dapat dikembalikan ke kelas semula untuk mendapatkan pelayanan pendidikan khusus.

Kegiatan klasifikasi ini memilah-milah mana anak dengan kebutuhan khusus yang memerlukan penanganan lebih lanjut dan mana yang langsung dapat mengikuti pelayanan pendidikan khusus di kelas reguler.

4. Perencanaan pembelajaran

Pada tahap ini, kegiatan identifikasi bertujuan untuk keperluan penyusunan program pembelajaran yang diindividualisasikan (PPI). Dasarnya adalah hasil dari klasifikasi. Setiap jenis dan gradasi (tingkat kelainan) anak dengan kebutuhan khusus memerlukan program pembelajaran yang berbeda satu sama lain. Mengenai program pembelajaran yang diindividualisasikan (PPI) akan dibahas secara khusus dalam buku yang lain tentang pembelajaran dalam pendidikan inklusi.

5. Pemantauan kemajuan belajar

Kemajuan belajar perlu dipantau untuk mengetahui apakah program pembelajaran khusus yang diberikan berhasil atau tidak. Apabila dalam kurun waktu tertentu anak tidak mengalami kemajuan yang signifikan (berarti), maka perlu ditinjau lagi beberapa aspek yang berkaitan. Misalnya apakah diagnosis yang kita buat tepat atau tidak, Program Pembelajaran Individual (PPI) yang kita susun sesuai atau tidak, bimbingan belajar khusus yang kita berikan sesuai atau tidak, dan seterusnya.
Sebaliknya, apabila dengan program khusus yang diberikan, anak mengalami kemajuan yang cukup signifikan maka program tersebut perlu diteruskan sambil memperbaiki/menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang ada.

Dengan lima tujuan khusus di atas, identifikasi perlu dilakukan secara terus menerus oleh guru, dan jika perlu dapat meminta bantuan dan/atau bekerja sama dengan tenaga professional terkait.

Contoh kasus special needs ADHD pada Rida

Rida berusia 7 tahun. Saat ini dia duduk di kelas 1 Sekolah Dasar. Orang tuanya seringkali mendapatkan masukan dan laporan dari gurunya bahwa dia seringkali jalan-jalan di kelas. Rida lebih banyak berdiri dan tidak fokus pada pekerjaan sekolahnya.

Orang tuanya pun mengakui bahwa di rumah pun Rida seperti itu. Seringkali Rida berganti-ganti aktivitas dan tidak pernah sampai selesai. Misalnya, bermain bongkar pasang dan selang beberapa menit kemudian sudah beralih pada permainan yang lain.

Kondisi seperti ini bisa mempengaruhi prestasinya di sekolah. Rida seringkali sulit dikontrol. Dia sering mengabaikan apa yang Mamanya perintahkan.
Kasus yang dialami Rida hanyalah salah satu kasus yang terjadi pada anak-anak lainnya. Kadangkala sebagai orang dewasa, jika kita memperhatikan seorang anak yang berganti-ganti aktivitas, kita memiliki asumsi bahwa anak itu mengalami kebosanan.

Namun, perlu diperhatikan lebih seksama lagi, apakah anak itu memang bosan atau ada hal lain yang terjadi padanya. Ketidakmampuan anak untuk menaruh perhatian terhadap

Penanganan special needs

1. Pemeliharaan sejak dini
Bila faktor lingkungan merupakan penyebab utama mundurnya daya ingat dalam berpikir, pencegahan awalnya mungkin dengan mengubah lingkungan masyarakat dan lingkungan belajarnya. Perawatan sejak dini juga akan bermanfaat untuk pencegahan. Dalam suatu penelitian, setiap anak tinggal di dalam kamar yang berbeda dan hidup bersama dengan orang dewasa. Mereka mendapat perawatan yang khusus serta cermat dari para perawat wanita yang berpendidikan rendah. Dari hasil tes IQ terlihat adanya kemajuan. Dari sini dapat disimpulkan perawatan dini dan pemeliharaan secara khusus dapat menolong mengurangi tingkat kelambanan belajar.
2. Pengembangan secara keseluruhan
Usahakan agar anak mau mengembangkan bakatnya sebagai upaya mengalihkan perhatiannya dari kelemahan pribadi yang telah membuat mereka kecewa dan apatis. Pengalaman dalam pelbagai hal akan membuat anak mengembangkan kemampuannya, dan pengalaman yang sukses akan membangun konsep harga diri yang sehat.
3. Lembaga pendidikan khusus atau umum
Suatu penelitian dilakukan untuk membuktikan apakah dalam upaya untuk menolong, anak yang lamban belajar sebaiknya bergabung dalam lembaga pendidikan khusus atau lembaga pendidikan umum. Hasilnya, tidak diperoleh suatu kepastian karena adanya perbedaan pendapat. Kesimpulannya, dari segi nalar tidak ditemukan adanya peningkatan ketika anak berada di lembaga pendidikan khusus. Hasil belajarnya pun tidak lebih baik dibandingkan dengan mereka yang bergabung di lembaga pendidikan umum. Dalam hal pergaulan, mereka yang ada di lembaga pendidikan umum mungkin mengalami perasaan seperti diasingkan oleh teman-temannya, tetapi di sana mereka dapat memiliki harga diri yang lebih tinggi daripada yang mengikuti pendidikan di lembaga khusus. Bagi anak yang lamban belajar, yang terpenting bukanlah di mana mereka disekolahkan, tetapi bagaimana mereka mendapatkan pengaturan lingkungan belajar yang ideal.
4. Memberikan pelajaran tambahan
Sekolah dapat mengatur atau menambah guru khusus untuk menolong kebutuhan belajar anak. Dapat juga dengan menyediakan program belajar melalui komputer. Dengan demikian, mereka dapat belajar tanpa tekanan dan memperoleh kemajuan yang sesuai dengan kemampuan diri sendiri. B.F. Skinner mengatakan bahwa penggunaan mesin mengajar akan sangat bermanfaat bagi mereka. Dewasa ini komputer telah menjadi alat pendidikan yang populer. Gereja atau sekolah dapat menggunakannya untuk mendidik anak yang lamban belajar.
5. Latihan indra
Kesulitan belajar bagi anak yang lamban berhubungan erat dengan intelektualitasnya. Jadi, penting juga untuk memberikan beberapa teknik latihan indra kepada mereka.
6. Prinsip belajar
Semua usaha yang melatih anak untuk meningkatkan daya belajarnya, sebaiknya memerhatikan prinsip dan keterampilan belajar.
7. Dukungan orang tua
Dorongan dan bantuan orang tua erat hubungannya dengan hasil belajar anak yang lamban. Bila dalam mengulangi apa yang dipelajari di sekolah, orang tua bekerja sama dengan guru dalam memberikan metode dan pengarahan yang sama, tentu akan diperoleh hasil yang lebih baik. Bila memungkinkan, ibu boleh meminta izin untuk mengamati proses belajar mengajar di sekolah.

Sekolah inklusif untuk special needs

Aspek-aspek penting yang harus diperhatiakan dalam menyelenggarakan sekolah yang inklusif adalah:

1. Guru perlu mengetahui bagaimana cara mengajar anak dengan latar belakang dan kemampuan yang beragam. Peningkatan kemampuan ini dapat kita lakukan dengan berbagai cara, seperti: pelatihan, tukar pengalaman, lokakarya, membaca buku, dan mengeksplorasi/menggali sumber lain, kemudian mempraktekkannya di dalam kelas.
2. Semua anak memiliki hak untuk belajar, tanpa memandang perbedaan fisik, intelektual, sosial, emosi, bahasa atau kondisi lainnya, seperti yang ditetapkan dalam Konvensi Hak Anak yang telah ditandatangani semua pemerintah di dunia.
3. Guru menghargai semua anak di kelas, guru berdialog dengan siswanya; guru mendorong terjadinya interaksi di antara anak-anak; guru mengupayakan agar sekolah menjadi menyenangkan; guru mempertimbangkan keragaman di kelasnya; guru menyiapkan tugas yang disesuaikan untuk anak; guru mendorong terjadinya pembelajaran aktif untuk semua anak.
4. Dalam lingkungan pembelajaran yang inklusif, setiap orang berbagi visi yang sama tentang bagaimana anak harus belajar, bekerja dan bermain bersama. Mereka yakin, bahwa pendidikan hendaknya inklusif, adil dan tidak diskriminatif, sensitif terhadap semua budaya, serta relevan dengan kehidupan sehari-hari anak.
5. Lingkungan pembelajaran yang inklusif mengajarkan kecakapan hidup dan gaya hidup sehat, agar peserta didik dapat menggunakan informasi yang diperoleh untuk melindungi diri dari penyakit dan bahaya. Selain itu, tidak ada kekerasan terhadap anak, pemukulan atau hukuman fisik.

Contoh kasus special needs ADHD pada Agus

Agus, seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun. Ia senang melakukan kegiatan olahraga, khususnya futsal. Ia memiliki kemampuan akademik yang cukup memadai. Meskipun demikian, gurunya menyatakan bahwa prestasi belajarnya sangat kurang. Gurunya meyakini bahwa Agus akan menjadi lebih baik dalam prestasi belajarnya apabila guru lebih banyak memberikan perhatian khusus kepadanya.
Di sekolah, Agus sangat jarang mengerjakan tugas dan menyelesaikan tugas-tugas sekolahnya walaupun waktu yang disediakan cukup lama. Ia sering mengganggu teman-teman sekelasnya saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Ia sering meninggalkan tempat duduknya dan selalu bertanya-tanya sesuatu yang kurang bermanfaat kepada gurunya dan teman sebangkunya. Bahkan, ia sering menyakiti teman-temannya, misalnya menusuk tubuh temannya dengan ujung pensil yang telah di runcingkan. Saat melakukan futsal, ia bergerak kesana ke mari ke segala posisi dengan gerakan yang dilakukan secara berantai tanpa henti-hentinya. Namun, ia tidak segera menyelesaikan tugas sebagai seorang pemain yang sedang bermain futsal.
Di rumah, Agus termasuk anak yang sulit di atur. Rumahnya menjadi berantakan karena ia sering melakukan aktivitas memprakarsai unuk mencoba-coba membongkar dan memasang benda-benda yang ada di sekitrnya tanpa di selesaikan dengan baik. Sering kali ia membanting dan melempar benda-benda yang ada di sekitar ruangannya. Ayahnya melaporkan kepada gurunya bahwa Agus sering lupa terhadap apa yang pernah ia lakukan sehingga ayahnya frustasi oleh ulahnya dan sering membentak dengan keras saat Agus berperilaku tidak mau diam, bahkan menjadi berlebihan.

Ternyata, Tertawa Bisa Tingkatkan Nafsu Makan!

Tertawa memiliki efek yang serupa dengan olahraga. Sesi kegembiraan yang diberi julukan “Laughercise” ternyata dapat meningkatkan suasana hati, mengurangi hormon stres, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menurunkan tekanan darah, dan tingkat kolesterol jahat.

Lebih lanjut, sama halnya dengan olahraga, tertawa bisa merangsang nafsu makan, menyediakan cara potensial untuk membantu pasien kurang gizi, yang tidak bernafsu dengan makanan mereka. Dalam menurut penelitian yang dikutip Daily Mail.

Para sukarelawan penelitian diminta untuk melihat dua video berdurasi 20 menit, yakni video berisi adegan mengerikan dan video humor. Para peneliti mengukur tekanan darah dan kedua tingkat hormon nafsu makan; leptin dan ghrelin. Tidak ada efek signifikan yang terlihat setelah relawan melihat video mengerikan. Tapi, melihat adegan lucu menyebabkan perubahan dalam tekanan darah dan penurunan tingkat leptin. Efek ini sama halnya dengan efek secara langsung setelah seseorang melakukan olahraga yang disertai dengan peningkatan nafsu makan.

Ilmuwan California, Dr Lee Berk mengatakan, "Nilai dari penelitian ini memungkinkan penyedia layanan kesehatan mendapat wawasan baru, pemahaman, dan opsi lebih lanjut bagi para pasien yang tidak dapat menggunakan aktivitas fisik untuk menormalkan atau meningkatkan nafsu makan."

”Banyak pasien berusia matang yang nafsu makannya menurun akibat depresi dan kurangnya aktivitas fisik. Pasien ini mungkin dapat menggunakan "Laughercise" untuk membantu mendapatkan kembali nafsu makannya,” kata para ilmuwan.

Nafsu makan menurun juga sering terlihat pada pasien lanjut usia yang ditinggalkan pasangannya karena kematian dan rasa sakit kronis.

”Menariknya, emosi positif yang dihasilkan sukarelawan, seperti halnya bermain musik, bernyanyi dan tertawa riang. Tertawa adalah obat yang baik,” tukas Dr Berk.
sumber : http://tangerangonline.com

Coklat dapat menurunkan tekanan darah

Pada penelitian yang dipublikasikan dalam European Heart Journal menunjukkan bahwa mengkonsumsi coklat dapat menurunkan tekanan darah. Disebutkan pula bahwa lebih dari 19000 orang yang mengkonsumsi setengah batang coklat setiap minggu memiliki tekanan darah yang lebih rendah. Mereka juga memiliki resiko terkena serangan jantung dan stroke yang lebih rendah sebesar 39%.

Penelitian ini dilakukan untuk melihat konsumsi laki- dan perempuan usia menengah selama delapan tahun. Penelitian ini membandingkan orang yang memakan coklat paling banyak dan yang paling sedikit. Perbedaan antara kedua kelompok ini hanya 6 gram setiap hari, sama dengan satu potong kecil berbentuk persegi pada satu hari.

Brian Buijsse, dari German Institute of Human Nutrition, Nuthetal menyatakan bahwa “pada mulanya kami memiliki hipotesis bahwa koklat memiliki efek pada tekanan darah, sehingga konsumsi coklat dapat menurunkan resiko stroke dan serangan jantung.”

Pada penelitian didapatkan bahwa orang yang makan coklat lebih banyak resiko serangan jantungnya berkurang setengah dan resiko serangan stroke berkurang hampir setengah, dibandingkan dengan orang yang makan coklat paling sedikit. Akan tetapi Buijsse memperingatkan bahwa dengan mengkonsumsi coklat orang tidak boleh meningkatkan total asupan kalorinya atau mengurangi konsumsi makanan sehat lainnya.

Peneliti tersebut percaya bahwa flavonol dari kokoa adalah alas an mengapa coklat baik untuk tekanan darah dan kesehatan jantung orang. Dan karena coklat hitam memiliki lebih banyak kokoa maka coklat tersebut memiliki pengaruh yang lebih besar.

Diet Sehat dengan Buah

Mengonsumsi buah-buahan wajib dilakukan untuk menjaga tubuh tetap segar dan bugar. Tak salah bila banyak orang pun memilih buah sebagai camilan untuk diet.

Pada dasarnya buah-buahan menyediakan sumber vitamin dan mineral yang baik bagi tubuh. Selain itu, buah juga kaya akan serat dan komponen lainnya yang penting bagi kesehatan. Sebagai contoh, buah pomegranate mengandung serat dan juga vitamin-vitamin penting, seperti vitamin C, E, B1, B2, B3, serta B6. Selain itu, buah-buahan juga mengandung antioksidan yang bermanfaat dalam menangkal radikal bebas dalam tubuh.

”Untuk mendapatkan manfaat buah-buahan yang lebih optimal, maka konsumsinya pun harus dalam jumlah yang cukup. Departemen Kesehatan RI dalam Pedoman Umum Gizi Seimbang, memberikan pedoman berupa gambaran piramida Tri Guna Makanan. Dalam piramida ini disarankan untuk mengonsumsi 3-5 porsi buah per hari,” saran Associate Manager Nutrifood Research Agustino Romula kepada okezone, Rabu (5/5/2010).

Menurut Agustino, dalam program diet yang tepat, buah-buahan harus selalu disertakan dan dikonsumsi setiap hari. Beberapa jenis buah-buahan seperti apel dan pear, dapat dijadikan sebagai camilan yang sehat. Kandungan serat, air, serta kepadatan dalam buah tersebut dapat memperlama rasa kenyang, sehingga konsumsi camilan pun menjadi terkontrol dan sehat.

Berbicara mengenai buah, sambungnya, sebenarnya tidak dapat dipisahkan juga dari sayur. Selain buah, Departemen Kesehatan RI juga menyarankan untuk mengonsumsi sayur minimal 2-3 porsi setiap hari, karena sayur juga merupakan bagian dari nutrisi seimbang yang tercantum pada piramida Tri Guna Makanan. Secara alami, sayur merupakan makanan yang rendah lemak dan rendah kalori. Sayur-sayuran juga merupakan sumber serat dan berbagai vitamin-mineral yang bermanfaat bagi tubuh.

”Penting sekali untuk selalu mengonsumsi buah dan sayur setiap hari. Penelitian memperlihatkan bahwa manfaat antioksidan yang terkandung dalam buah dan sayur ternyata akan lebih optimal apabila keduanya bersinergi. Oleh karena itu, buah dan sayur harus menjadi bagian yang wajib dalam makanan sehari-hari,” tukasnya.
Sumber : http://tangerangonline.com

Manfaat Kunyit Obati Sakit Gigi

Biasanya, ketika gigi sakit, obat sakit gigi pasti jadi andalan. Ini karena ketika sakit, dokter pun memang tak akan berfungsi, mengobati, mencabut, atau menambal lubangnya, ketika gigi sudah tak sakit lagi. Padahal, menunggu sakit tadi reda, duh, tentu memakan tenaga dan keringat, menahan sakit yang kian menyengat.
Karena itu, mempelajari kiat praktis menangani sakit gigi akan sangat baik. obat alternatif dari tumbuhan alami akan sangat baik dan membantu, seperti beberapa kiat di bawah ini, dengan memanfaatkan zat pengurang rasa sakit pada kunyit. Nah, jika Anda sakit gigi, praktekkankah ramuan gampang ini.
Ramuan 1, siapkan kunyit satu rimpang dan minyak kayu putih secukupnya. Setelah kunyit dicuci bersih, lalu kupas. Rendam sebentar dalam minyak kayu putih, kemudian tempelkan dalam gigi yang berlubang. Lakukan hingga sakit mereda.
Ramuan 2, siapkan kunyit 10 gram, daun dan akar serai masing-masing 50 dan 25 gr, garam dapur secukupnya. Setelah semua bahan dicuci bersih dan kunyit dipotong-potong, rebus dengan setengah liter air. Biarkan hingga air menjadi satu gelas. Minum untuk tiga kali sehari.
Ramuan 3, siapkan kunyit 10 gram, daun meniran 50 gram, buah pinang setengah biji, garam dapur secukupnya. Setelah semua bahan kecuali garam dicuci, tumbuk hingga halus. Jangan lupa garam. Seduh dengan air panas sebanyak satu gelas, lalu saring. Bila sudah hangat, gunakan untuk kumur. Lakukan tiga kali sehari.
Sumber : http://kesehatan.kompasiana.com

Manfaat Pisang

Pisang merupakan buah yang sarat gizi, hampir tidak mengandung lemak dan mudah dicerna. Karbohidrat didalam Pisang sekitar 23-35%, lemak 0.2% dan seperti bahan nabati lainnya, pisang bebas kolesterol. Sebanyak 100 gram pisang akan memberikan kalori sebesar 120 kalori. Buah ini juga kaya kalium dan mengandung magnesium, selenium, besi dan vitamin-vitamin serta bebas natrium. Pisang kaya dengan vitamin B-6 yang dibutuhkan untuk kesehatan mental seseorang. Kekurangan vitamin B-6 ini dapat menyebabkan seseorang mudah lelah dan marah serta susah tidur. Mengkonsumsi satu setengah buah pisang setiap hari akan mencukupi kebutuhan tubuh terhadap vitamin B-6 ini. Menyantap makanan kaya kalium dan vitamin B6, khususnya pisang segar (bukan pisang rebus atau pisang goreng) juga dapat mengurangi rasa nyeri, ngilu dan sakit pada persendian. Mengkonsumsi pisang 3-4 kali sehari bahkan dipercaya dapat membantu mengurangi gejala radang sendi (arthritis). Pisang merupakan makanan kaya kalium. Satu buah pisang berukuran sedang mengandung 467 mg kalium, yang memberikan 13% kebutuhan kalium harian. Data penelitian menunjukkan bahwa pengambilan kalium oleh tubuh berhubungan dengan efek penurunan tekanan darah. Pada tahun 2001, FDA (Food and Drug Administration; semacam Badan POM di USA), menyetujui bahwa makanan yang merupakan sumber kalium dan rendah natrium barangkali dapat mengurangi resiko terjadinya peningkatan tekanan darah dan stroke. Sebagai sumber kalium, pisang dapat membantu mengurangi resiko peningkatan tekanan darah. Didalam New England Journal of Medicine bahkan disebutkan, bahwa mengkonsumsi satu buah pisang sehari dapat menurunkan resiko stroke sampai 40%. Jika anda merasa lesu di antara waktu makan, ambil saja pisang. Gula buah yang terkandung didalamnya (yang tergolong karbohidrat sederhana), akan mudah dicerna dan masuk ke aliran darah sehingga menghasilkan energi instant. Selain itu, dengan pasokan kalium dari pisang, jaringan otot akan bertenaga kembali selama beberapa saat sebelum tubuh mendapatkan pasokan energi darurat dari makanan utama. Karena hal ini pula, tidak heran jika para atlet terutama atlet tennis seringkali mengkonsumsi pisang sebelum dan pada saat bertanding untuk pengusir lelah dan pemberi tenaga. Didalam The Food Pharmacy oleh Jean Carper, pisang bahkan disebut sebagai makanan mujarab bagi penderita penyakit mag. Barangkali sifat spasmolitik pisang, yang menurunkan kerja lambung dan mengurangi sekresi enzim serta asam lambung, turut berperan dalam menghasilkan khasiat ini. Kandungan pektin yang tinggi didalam pisang juga dapat melindungi selaput lendir lambung terhadap pengaruh asam lambung dan enzim (pepsin). Pisang juga kaya serat makanan atau karbohidrat kompleks. Konsumsi serat makanan akan membantu memperlancar buang air besar dan sangat baik untuk mencegah kanker usus besar.
Sumber : http://id.shvoong.com

Bahaya merokok bagi kesehatan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, yang menjadi kebutuhan dasar derajat kesehatan masyarakat, salah satu aspeknya adalah “tidak ada anggota keluarga yang merokok“. Sedangkan PHBS harus menjadi kewajiban saya dan para kader kesehatan untuk mensosialisasikannya.
Setiap kali menghirup asap rokok, entah sengaja atau tidak, berarti juga mengisap lebih dari 4.000 macam racun! Karena itulah, merokok sama dengan memasukkan racun-racun tadi ke dalam rongga mulut dan tentunya paru-paru. Merokok mengganggu kesehatan, kenyataan ini tidak dapat kita mungkiri. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kebiasaan merokok bukan saja merugikan si perokok, tetapi juga bagi orang di sekitarnya.
Saat ini jumlah perokok, terutama perokok remaja terus bertambah, khususnya di negara-negara berkembang. Keadaan ini merupakan tantangan berat bagi upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Bahkan organisasi kesehatan sedunia (WHO) telah memberikan peringatan bahwa dalam dekade 2020-2030 tembakau akan membunuh 10 juta orang per tahun, 70% di antaranya terjadi di negara-negara berkembang.
Melalui resolusi tahun 1983, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan tanggal 31 Mei sebagai Hari Bebas Tembakau Sedunia setiap tahun.
Bahaya merokok terhadap kesehatan tubuh telah diteliti dan dibuktikan oleh banyak orang. Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun sudah diketahui dengan jelas. Banyak penelitian membuktikan bahwa kebiasaan merokok meningkatkan risiko timbulnya berbagai penyakit. Seperti penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring, kanker osefagus, bronkhitis, tekanan darah tinggi, impotensi, serta gangguan kehamilan dan cacat pada janin.
Penelitian terbaru juga menunjukkan adanya bahaya dari secondhand-smoke, yaitu asap rokok yang terhirup oleh orang-orang bukan perokok karena berada di sekitar perokok, atau biasa disebut juga dengan perokok pasif.

Strategi berhenti merokok

Berikut ini strategi-strategi yang dapat anda gunakan untuk berhenti merokok:
1. Rencanakan waktu berhenti
Rencanakan kapan anda akan berhenti merokok untuk selamanya. Waktunya mungkin saja beberapa hari ke depan atau 2 minggu lagi. Menjelang hari berhenti merokok itu, anda kurangi jumlah rokok yang dihisap setiap harinya.
2. Obat-obatan
Obat membantu mengurangi gejala-gejala berhenti merokok sampai efek terburuk terlewati. Anda mempunyai pilihan obat baik berdasarkan resep dokter maupun obat over-the-counter (tanpa resep dokter). Diskusikan pilihan tersebut dengan dokter anda.
3. Bantu diri anda sendiri
Dalam merencanakan dan menjaga keinginan anda untuk berhenti merokok, carilah informasi mengenai rokok dan penyakit yang ditimbulkan dari berbagai sumber terpercaya seperti American Cancer Society, American Lung Association, Centers for Disease Control and Prevention atau situs lokal seperti Yayasan Kanker Indonesia, Yayasan Jantung Indonesia ,Komite Nasional Penanggulangan Masalah Merokok. Bantulah diri anda dengan informasi yang meyakinkan anda untuk menjauh dari rokok setelah berhenti merokok.
4. Kelompok pendukung
Entah anda bertemu secara online atau sebuah kelompok pendukung. Carilah dukungan dari orang-orang yang juga berusaha untuk berhenti merokok.
5. Konseling
Konseling merupakan pertemuan tatap muka dengan dokter yang terpercaya, psikolog, perawat atau konselor. Forum ini akan membahas hal-hal apa saja yang menghalangi anda untuk berhenti merokok dan cara-cara untuk mengatasinya.
6. Cold turkey
Merupakan strategi dengan langsung berhenti merokok. Jika anda memilih cold turkey maka anda akan mengalami gejala-gejala putus rokok, seperti semua orang yang berhenti merokok seperti tidak sabar (restlessness), nafsu makan bertambah, mudah tersinggung.
Disarankan agar anda mencari bantuan saat anda berhenti merokok, baik itu berupa dukungan ataupun pengobatan.
7. Olahraga
Olahraga akan membantu anda mengatasi stres dan berat badan yang bertambah setelah anda berhenti merokok.
8. Ajak Sahabat/Keluarga Anda
Mintalah teman atau anggota keluarga yang tidak merokok untuk menyediakan waktu mereka jika anda mengalami masa-masa yang sulit.
9. Terapi alternatif
Beberapa perokok mencoba metode hipnotis atau akupuntur untuk membantu mereka berhenti merokok, meskipun tidak banyak yang terbukti berhasil. Namun, bila metode tersebut membuat anda berhenti merokok, berarti metode tersebut cocok dengan anda.
Untuk berhenti merokok, anda membutuhkan pendekatan personal. Apa yang berhasil untuk orang lain belum tentu berhasil pada anda
Sumber : http://ahyarwahyudi.wordpress.com

Manfaat wortel

Wortel biasanya sering dimasak dalam sup, atau di buat juss wortel. Wortel segar mengandung air, protein, karbohidrat, lemak, serat, abu, nutrisi anti kanker, gula alamiah (fruktosa, sukrosa, dektrosa, laktosa, dan maltosa), pektin, glutanion, mineral (kalsium, fosfor, besi, kalium, natrium, amgnesium, kromium), vitamin (beta karoten, B1, dan C) serta asparagine. Beta Karotennya mempunyai manfaat sebagai anti oksidan yang menjaga kesehatan dan menghambat proses penuaan. Selain itu Beta Karoten dapat mencegah dan menekan pertumbuhan sel kanker serta melindungi asam lemak tidak jenuh ganda dari proses oksidasi.

Jika tubuh memerlukan vitamin A maka beta karoten di hati akan diubah menjadi vitamin A. Fungsi vitamin A dapat mencegah buta senja, mempercepat penyembuhan luka dan mempersingkat lamanya sakit campak. Sebuha wortel ukuran sedang mengandung sekitar 15.000 IU beta karoten. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa dengan mengkonsumsi wortel yang dikukus sebentar akan memperbesar penyerapan beta karoten.

Daun wortel mengandung porphyrins. Zat ini bermanfaat dapat merangsang kelenjar pituary dan meningkatkan hormon seks. Pada buah mengandung bisabolene, tiglic acid dan geraniol. Biji wortel liar mengandung flavonoid, minyak menguap termasuk asarone, carotol, pinene, dan limonene.
Sumber : http://intl.feedfury.com

Cara menghafal cepat

Cara untuk dapat menghafal dengan cepat antara lain adalah :
1. Panca Indera
Di dalam membaca keterampilan memperhatikan perlu kita pelajari, karena akan sulit mengingat sesuatu apabila kita tidak memperhatikan dari awal. Dengan menggunakan kombinasi penglihatan (mata), bunyi (telinga), gerak (tangan dan kaki), bau (hidung), dan rasa (lidah), akan menciptakan memori terkuat.
2. Membuat Kesan
cara supaya sesuatu dapat diingat membuat menjadi lebih berkesan, buat kesan objek yang akan kita ingat secara imajinatif dan berlebih-lebihan.
3. Mainkan Emosi
Untuk memainkan emosi dengan membuat kesan yang bermuatan cinta, kebahagiaan, dan kesedihan mudah untuk diingat. Dengan menggunakan kesan dari perasaan hangat, perasaan yang membuat jantung kita berdegup kencang dan memancarkan kebahagiaan, akan membantu memori kita.

4. Imajinasi dan Asosiasi
Pergunakanlah asosiasi dan imajinasi pribadi kita seperti anggota-anggota keluarga kita, rumah kita, kantor, teman-teman, peristiwa, dan hal-hal yang istimewa bagi kita.
5. Repitisi
Usahakan selalu berkonsentrasi secara penuh pada materi yang sedang dipelajari dan mengulangnya dengan cara yang berbeda dan kreatif seperti mengucapkannya keras-keras dan lebih baik bila dibuat peta pikiran.
6. Password
Usahakan mengingat bagian pertama dan terakhir karena bagian tersebut paling mudah untuk diingat. Buat password untuk bagian-bagian tersebut dan jadikan keyword untuk mengingat bagian-bagian lain.

Cara memahami bacaan dengan cepat

Langkah-langkah yang harus kita lakukan agar dapat memahami bacaan dengan cepat adalah sebagai berikut:
1. Yang dibaca adalah hanya kata-kata yang penting seperti judul, sub judul, kata bercetak tebal, bergaris miring dan buat peta pikiran.
2. Kemudian renungkanlah apa yang telah diperoleh dari langkah pertama, hubungkan masing-masing sub judul dengan judul. Pikirkan dengan cara menerka-nerka apa yang kira-kira dibahas dalam judul. Dengan menerka-nerka berarti mengaktifkan fungsi kerja otak.
3. Ulangilah dengan membaca kembali kata-kata penting satu kalimat pertama untuk setiap paragraph, karena biasanya ide utama setiap paragraph ada di kalimat utama yaitu kalimat pertama masing-masing paragraph, terutama untuk tulisan karya ilmiah.
4. Kemudian renungkan kembali apa yang telah kita peroleh. Biasanya kita telah memahami isi tulisan secara umum dan menyeluruh. Apabila muncul pertanyaan dalam tulisan yang sedang kit abaca untuk mengetahui lebih detil lagi, tebaklah jawaban-jawaban yang mungkin menurut kita. Benar atau salah tebakan kita bukan masalah yang jelas dengan menebak otak kita menjadi lebih aktif
5. Kemudian bacalah bagian bacaan yang menurut kita perlu atau menarik. Renungkan kembali apa yang telah kita peroleh. Ulangi langkah ini, lengkapi dengan membuat peta pikiran.

Manfaat kurma mengatasi stroke

Kandungan kalorinya yang tinggi dan mudah dicerna oleh tubuh memang cocok kalau dikonsumsi saat berbuka puasa. Khasiat yang lebih istimewa, kurma dapat menurunkan risiko serangan stroke berkat tingginya kalium yang dikandungnya.
Umumnya buah-buahan adalah sumber utama vitamin. Terutama vitamin C dan mineral. Kandungan energi atau kalorinya juga rendah, sebab lemak yang yang dikandungnya juga rendah. Namun ada pengecualian, misalnya kurma.
Kandungan lemak pada kurma juga bisa diabaikan. Namun, karbohidratnya yang tinggi membuat buah ini bisa menyediakan energi yang tinggi pula.
Malah paling tinggi diantara keluarga besar buah-buahan. Keunggulan lainnya, kurma mengandung zat gizi, penting bagi fungsi tubuh, terutama jantung dan pembuluh darah, yaitu kalium.
Fungsi mineral ini membuat denyut jantung makin teratur, mengaktifkan kontraksi otot serta membantu tekanan darah.
Itulah mengapa kurma menjadi istimewa. Apalagi beberapa penelitian membuktikan, makanan tinggi kalium bisa menurunkan risiko serangan stroke.
Cukup lima butir sehari
Penelitian di Kalifornia Utara , AS pada wanita dan pria di atas usia 50 tahun. Ternyata makin banyak makanan kaya kalium yang dikonsumsi biasanya makin kecil kemungkinan orang menderita stroke.
Para peneliti menyimpulkan dengan hanya makan satu porsi ekstra makanan kaya
kalium (minimal 400 mg setiap hari) risiko fatal bisa diturunkan sampai 40%.
Batas 400 mg itu terpenuhi dengan makan kurma kering sekitar 65 g saja atau setara dengan 5 butir kurma.
Menurut Dr. Louis Tobian,Jr., pakar penyakit darah tinggi dari Minnesota University AS ,kurma juga bisa membantu menurunkan tekanan darah, serta bisa memberi kekuatan tambahan dalam mencegah stroke secara langsung, bagaimanapun kondisi tekanan darah seseorang. Ingat Stroke merupakan penyakit mematikan yang sampai saat ini belum ada obatnya.
Kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukannya bahwa konsumsi ekstra kalium bisa menjaga dinding arteri tetap elastis dan berfungsi normal. Keadaan ini membuat pembuluh darah tidak mudah rusak akibat tekanan darah.
Memiliki aktifitas seperti aspirin
Selain kalium yang berguna bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah, kurma juga mengandung salisilat. Zat yang dikenal sebagai bahan baku aspirin, obat pengurang atau penghilang rasa sakit dan demam.
Berdasarkan hal itu para pakar mengharapkan, dosis rendah salisilat dalam makanan yang di konsumsi secara kontinyu bisa juga meredakan sakit kepala.
Komposisi gizi
Nilai gizi yang jadi andalan utama kurma adalah kandungan karbohidrat sederhananya alias gulanya yang tinggi. Kebanyakan varietas kurma mengandung gula glukosa (jenis gula yang ada dalam darah) atau fruktosa (jenis gula yang terdapat dalam sebagian besar buah-buahan).
Namun ada satu varietasnya yang bernama Deglet Noor yang tumbuh di Kalifornia hanya mengandung gula sukrosa (dikenal juga sebagai gula pasir).
Sebagian besar zat gula yang terdapat pada kurma sudah diolah secara alami dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Seperti halnya gula pada buah-buahan yang dinamai fruktosa, zat ini mudah dicerna dan mudah dibakar oleh tubuh.
Dengan demikian akan menghasilkan tenaga yang tinggi, tanpa mempersulit tubuh untuk mengolah, mencerna dan menjadikannya sebagai gizi yang baik.
Itu sebabnya mengapa kurma dianggap sebagai buah yang ideal untuk hidangan berbuka puasa ataupun sahur. Segelas air yang mengandung glukosa, menurut Dr. David Conning, Direktur Jenderal British Nutrition Foundation, akan diserap tubuh dalam 20-30 menit.
Tetapi gula yang terkandung dalam kurma baru habis terserap dalam tempo 45-60 menit. Makanya orang yang makan kurma cukup banyak pada waktu sahur akan menjadi segar dan tahan lapar, sebab bahan pangan ini juga kaya akan serat.
Keunggulan kurma lainnya, mengandung berbagai vitamin penting. Seperti vitamin A, tiamin dan riboflavin dalam jumlah yang bisa diandalkan, serta niasin dan kalium dalam jumlah yang sangat andal. Selain itu buah ini juga memuat berbagai zat gizi lainnya, seperti zat besi, vitamin B1, asam nikotinat, serta serat (bukan zat gizi) dalam jumlah memadai.
Zat gizi berfungsi membantu melepaskan energi, menjaga kulit dan saraf agar tetap sehat, serta penting untuk fungsi jantung. Kurma juga mengandung banyak mineral penting seperti magnesium, potasium dan kalsium yang sangat diperlukan oleh tubuh.
Serat yang terdapat dalam kurma berfungsi melunakkan usus dan mengaktifkannya, yang secara alami bisa mempermudah buang air besar. Dalam kurma juga terkandung semacam hormon (potuchsin) yang bisa menciutkan pembuluh darah dalam rahim; sehingga dengan demikian bisa mencegah terjadinya pendarahan rahim.

Kasiat jeruk nipis

Beberapa Khasiat atau kegunaan jeruk nipis diantaranya adalah untuk menyembuhkan beberapa macam penyakit seperti di bawah ini:
• Batuk Tanpa Demam
Potong sebuah jeruk nipis yang telah masak, lalu peras airnya ke dalam gelas. Tambahkan kecap atau madu yang jumlahnya sama banyak dengan air jeruk nipis tadi. Aduk sampai rata, lalu minum sekaligus. Lakukan 2 kali sehari sampai sembuh.
• Batuk, Influenza
Potong sebuah jeruk nipisyang masak dan mengandung air yang cukup banyak, lalu peras. Seduh air perasannya dengan 60 cc air panas. Tambahkan 1/2 sendok teh air kapur sirih sambil diaduk rata. Minum ramuan ini sehari 2x2 sendok makan.
• Kepala pusing
Cuci 1/2 sendok genggam daun jeruk nipis segar sampai bersih lalu giling halus. Tambahkan 1 sendok makan air jeruk nipis sambil diaduk rata. Gosokkan ramuan ini pada bagian tengkuk, dahi dan pelipis. Lakukan 2-3 kali sehari.
• Radang tenggorokan
Potong 3 bauh jeruk nipis masak, lalu peras. Seduh air perasannya dengan 1/2 cangkir air panas, lalu tambahkan 1 sendok makan madu sambil diaduk rata. Selagi hangat, gunakan ramaun ini untuk berkumur dalam mulut dan tenggorokan selama 2-3 menit. Lakukan 3 kali sehari.
• Sakit tenggorokan, abses tenggorokan
Tuangkan air perasan 2 buah jeruk nipis dalam segelas air garam sambil diaduk rata. Gunakan larutan ini untuk berkumur-kumurn (ditenggorokan)
• Jerawat
Potong jeruk nipis secukupnya, lalu peras airnya ke dalam cawan. Tambahkan 1 sendok teh bubuk belerang sambil diaduk rata. Oleskan campuraan tersebut ke wajah yang berjerawat.
Potong jeruk nipis masak tipis-tipis. Gosokkan potongan tersebut pada bagian muka yang berjerawat dan berminyak. Lakukan 2-3 kali sehari.
• Haid tidak teratur
Campurkan 2 sendok makan air jeruk nipis dan 3 sendok makan madu murni. Seduh dengan 1 1/2 cangkir air panas, lalu aduk sampai rata. Setelah dingin, minum sehari 3 x 1/3 bagian.
Sediakan daun dan bunga srigading masing masing 1/5 genggam, 3/4 sendok teh jintan hitam, 1/2 sendok teh adas, 1/2 jari pulosari, 2 kuntum bungan kesumba keing, 2 buah jeruk nipis yang diambil gulanya, gula batusebesar telur ayam. Cuci bahan-bahan tersebut, lalu potong seperlunya. Selannjutnya rebus dalam 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4. Setelah dingin, minum ramuan tersebut seharii 3 x 3/4 gelas.
• Ketombe
Potong sebuah jeruk nipis menjadi 2-4 bagian. Gunakan untuk menggosokkan kulit kepala secara merata. Biarkan mengering beberapa lama, lelu dibilas.
• Pegal linu
Cuci daun jeruk nipis, daun ketepeng cina dan daun sambiloto (masing-masing 1/3 genggam), 10 lembar daun sirih, 2 jari akar pepaya, 2 jari akar kepayanhg, 3 jari akar kelor dan 10 buah cabe rawit lalu tumbuk sampai halus. Rendam ramuan tersebut dalam 1 liter alkohol selama 7 hari. Air perasannya dapat digunakan untuk menggosok dan mengurut bagian tubuh yang sakit.
• Sakit gigi berlubang
Campurkan air jeruk nipis, gilingan akar kecubung hitam dan gilingan legetan warak masing-masing 1 sendok makan. Tambahkan 3/4 cangkir air garam ke dalamnya, lalu aduk sampai rata. Selanjutnya peras ramuan tersebut dan saring. Gunakan air saringannya untuk berkumur selama beberapa menit, lalu buang. Lakukan 4-6 kali sehari.
• Melangsingkan badan
Tambahkan air perasan satu buah jeruk nipis ke dalam cangkir air teh hijau. Minum ramuan ini setiap pagi dan sore hari. Lakukan setiap hari.
• Tekanan darah tingi
Sediakan 20 kuntuk bunga dan 30 lembar daun jeruk nipis. Selanjutnya cuci sampai bersih, lalu tambahkan air perasan 2 buah jeruk nipis. Rebus bahan-bahan tersebut dalam 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sehari 3 x 3/4 gelas. Minum ramuan ini ditambah sedikit madu. Lakukan setiap hari.